Mohon tunggu...
Wira D. Purwalodra (Second)
Wira D. Purwalodra (Second) Mohon Tunggu... Dosen - Seorang Pembelajar dan Pencari Kebenaran.

Banyak mimpi yang harus kujalani dengan perasaan syukur dan ikhlas. Mimpi-mimpi ini selalu bersemi dalam lubuk jiwa, dan menjadikan aku lebih hidup. Jika kelak aku terjaga dalam mimpi-mimpi ini, pertanda keberadaanku akan segera berakhir .... dariku Wira Dharmapanti Purwalodra, yang selalu menjaga agar mimpi-mimpi ini tetap indah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jabatan Hilang, Nalar pun Melayang?

12 Oktober 2017   11:39 Diperbarui: 15 Mei 2021   22:20 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat nalar manusia menjadi Tuhan, acuan hidup manusia lalu hanyalah akal, ilmu pengetahuan dan teknologi.Nilai-nilai kehidupan yang lebih tinggi diabaikan, bahkan dianggap tak ada. Dua perang dunia di abad ke 20 menjadi contoh yang jelas akan hal ini. Akal tanpa panduan nilai akan bermuara pada perang dan penghancuran alam ini.

Nalar yang sehat adalah nalar yang bersikap kritis terhadap asumsi-asumainya sendiri. Ia tidak berpijak melulu pada pengandaian-pengandaian sosial tertentu, melainkan bergerak secara jernih untuk melampauinya. Inilah yang disebut sebagai nalar kosmopolit. Nalar ini bergerak melampaui sekat-sekat agama dan budaya, serta mengantarkan manusia pada kesadaran dasar sebagai mahluk semesta atawa mahluk spiritual.

Pada akhirnya, nalar sehat sangat kita butuhkan untuk diri dan masyarakat kita. Namun, lagi-lagi kita terkendala oleh proses pendidikan yang saat ini berkembang pada masyarakat kita, dimana semestinya pendidikan kita mampu mengembangkan nalar sehat, justru berubah total menjadi pembodohan sistematis. Lantas, dengan cara apa kita memperbaiki nalar kita dan nalar masyarakat kita, sekarang ?! Wallahu A'lamu bishshawwab.

Bekasi, 12 Oktober 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun