Mohon tunggu...
Endiarto Wijaya
Endiarto Wijaya Mohon Tunggu... Lainnya - Padawan

Menulis dan memotret kehidupan nyata adalah kegemaran saya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Fast and Furious 7: Gabungan Petualangan, Dendam, dan Misi Rahasia

9 April 2015   09:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:21 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14285446531693523430

Bagi penggemar film-film laga, romantika urban, petualangan dan drama, Fast and Furious (Furious 7) adalah film yang wajib ditonton. Kelihaian Chris Morgan dalam menulis skenario yang mengandung keempat unsur tersebut membuat jalinan cerita menjadi mudah dicerna oleh para penggemar karakter Dominic Toretto (Vin Diesel) dan kawan-kawan. Sebagai penulis skenario berpengalaman yang turut membidani beberapa seri Fast and Furious sebelumnya, Chris Morgan kali ini menawarkan kisah petualangan pembalap jalanan yang terlibat dalam suatu misi rahasia untuk menyelamatkan seorang ahli komputer bernama Ramsey (Nathali Emmanuel). Ahli komputer ini berhasil menciptakan program canggih yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan intelijen. Misi penyelamatan ini menjadi sangat beresiko karena Toretto dan kawan-kawannya juga diburu oleh sosok mantan anggota pasukan komando Inggris yang jago berkelahi. Kisah ini diolah untuk menjadi suatu film yang sangat menarik oleh Sutradara James Wan dengan visualisasi dukungan duet sinematografer kawakan Stephen F Windon dan Marc Spicer.

Penggemar film Fast Furious yang telah menonton seri sebelumnya tentu sudah dapat menebak siapa musuh besar Toretto, Brian O’Conner (Paul Walker), Roman Pearce (Tyrese Gibson), Tej Parker (Chris Bridges), Letty Ortiz (Michelle Rodriguez) dan Luke Hobbs (Dwayne “The Rock” Johnson) dalam film ini. Pada akhir film Fast and Furious 6 ditampilkan mobil Han (Sung Kang) yang hancur lebur ditabrak oleh sosok yang diperankan oleh Jason Statham di jalanan Tokyo.

Fast and Furious 7 dibuka dengan aksi kalap Deckard Shaw (Jason Statham) yang mengobrak-abrik sebuah rumah sakit di London hanya untuk mengunjungi adiknya, Owen Shaw (Luke Evans). Owen Shaw terbujur lemah karena luka parah akibat pertarungan maut sebagaimana dikisahkan dalam seri sebelumnya. Deckard sangat marah melihat kondisi adiknya dan bertekad untuk memburu orang-orang yang mencelakakan dia.

Dengan rasa penuh percaya diri, Deckard akhirnya mendatangi kantor Diplomatic Security Service (DSS) di Los Angeles untuk mencuri data tentang siapa saja yang turut mencelakakan adiknya. Deckard mengetahui bahwa data tersebut tersimpan dalam komputer Hobbs. Penyusupan Deckard dipergoki oleh Hobbs dan pertarungan seru pun terjadi. Kantor Hobbs porak-poranda dan dia mengalami luka-luka karena terjatuh dari gedung.

Dengan data yang ada di tangannya, Deckard melanjutkan misi dendamnya. Satu sobat karib Toretto, Han, dibunuh di Tokyo. Pembunuhan tersebut hampir bersamaan waktunya dengan meledaknya bom paket di rumah Toretto yang hampir mencelakakan dirinya beserta Brian dan Mia Toretto (Jordana Brewster). Bom meledak sesaat setelah Dominic Toretto menerima telepon dari Deckard. Rumah keluarga Toretto hancur lebur akibat bom itu.

Dominic Toretto merasakan bahwa Dendam kesumat Deckard adalah ancaman nyata bagi dia dan keluarga serta sobat-sobat karibnya. Brian terpaksa mengungsikan Mia dan anaknya untuk menghindari Deckard. Toretto juga memperingatkan sobat-sobat karibnya agar waspada terhadap kekalapan Deckard ini.

Pertemuan pertama antara Deckard dan Toretto terjadi setelah pemakaman Han. Aksi kejar-kejaran dengan menggunakan mobil antara Toretto dan Deckard pun terjadi hingga mobil mereka beradu dalam aksi saling tabrak. Untungnya Toretto yang hampir ditembak oleh Deckard tertolong oleh kedatangan pasukan khusus pimpinan Frank Petty (Kurt Russel). Akibatnya Deckard menjadi terpojok dan terpaksa harus melarikan diri.

Kemunculan Petty yang mengepalai satu satuan tugas operasi khusus ternyata didasari oleh satu kepentingan. Petty butuh bantuan Toretto dan kawan-kawan untuk mencari program komputer God’s Eye sekaligus menyelamatkan penemunya yang bernama Ramsey. Ahli komputer ini diculik oleh sekelompok tentara bayaran pimpinan Jakande (Djimon Honsou). Berdasarkan informasi intelijen yang diperoleh Petty, Ramsey akan dibawa Jakande melewati pegunungan Kaukasus. Sebuah operasi pencegatan ala operasi pasukan Para-Komando dirancang oleh Petty, Toretto dan kawan-kawan. Dengan mengendarai mobil masing-masing, Toretto, Brian, Letty, Roman dan Tej diterjunkan dari pesawat angkut militer. Aksi-aksi petualangan dan pertarungan yang semakin seru pun dimulai dari pelaksanan misi rahasia dengan dukungan pemerintah AS melalui otorisasi aparat operasi khusus bernama Frank Petty ini.

[caption id="attachment_359879" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber foto : http://blog.audioboom.com/wp-content/"][/caption]

*****


Sutradara James Wan yang lahir di Kuching, Sarawak, Malaysia pada tahun 1977 patut diacungi jempol atas karyanya ini. Walaupun terbiasa menyutradarai film-film horor seperti Insidious; Chapter 2 (2013) dan The Conjuring (2013), dia  berhasil mengemas Fast and Furious 7 menjadi suatu tontonan yang sangat menarik. James Wan tentu juga tak mau main-main dengan pekerjaannya karena Fast and Furious sudah memiliki jutaan penggemar. Seperti Justin Lin yang telah menyutradarai empat sequel Fast and Furious sebelumnya, Wan juga membawa “wajah Asia” dalam film ini dengan tampilnya aktor beladiri Thailand yang melejit lewat film Ong Bak (2003), yakni Tony Jaa. Sebelumnya, dalam Fast and Furious 6, Sutradara Justin Lin menampilkan Joe Taslim yang berasal dari Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun