Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Prank Ojek Online para Youtuber Merupakan Bentuk Penghinaan atas Profesi Seseorang

29 November 2019   13:19 Diperbarui: 30 November 2019   01:32 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aplikasi ojek online (markey.id)

Lha, gimana kalau pesanan yang sudah disepakati di-cancel secara sepihak coba? Dan para Youtuber berdalih itu karya. Karya apa?

Kemarin aku ke salah satu mall di Depok, pas pulang aku berjalan di belakang seorang driver ojol yang menenteng segelas besar minuman bubble tea. Bayangkan, untuk membeli satu gelas bubble tea seharga belasan ribu, dia harus berjalan kaki sekian puluh meter dikali dua, trus ngantri dan mengantarkannya kepada konsumen yang manja dan pelit. 

Kalau kita beralasan bahwa itu memang sudah tugas mereka, maka kita juga harus paham bahwa sebagai konsumen harus menjaga etika dan sopan santun, dan berterima kasih karena ada orang miskin yang mau melayani kebutuhan kita demi pendapatan nggak seberapa. 

Ingat lho, driver ojol itu saking desperate-nya butuh penghasilan, mereka rela jadi mitra kerja sebuah perusahaan aplikasi yang nggak kasih mereka asuransi kesehatan atau asuransi ketenagakerjaan.  

Mereka bertarung nyawa di jalanan. Kalau mereka kecelakaan trus meninggal dunia pas membawa pesanan kita yang prank bodoh itu, gimana? Jadi, please cerdas dan bijak lah dalam memperlakukan orang lain dengan profesi mereka. 

Kalau sebagai kaum kaya kita nggak bisa menghormati mereka karena menganggap pekerjaan driver ojol mungkin lebih rendah dari Youtuber, setidaknya hargai mereka karena bukan kita nggak kasih makan mereka. 

KEMISKINAN ITU DITUNTASKAN, BUKAN JADI TONTONAN
Siapa yang suka menjadi miskin dan orang miskin? Di dunia ini tidak ada satu orang pun yang punya mimpi sebagai orang miskin. Saat seseorang miskin, bisa jadi dia kelaparan, tidak bisa sekolah, penyakitan, tidak bisa membeli pakaian, tidak bisa mengakses layanan kesehatan dan hukum, serta tidak punya tempat tinggal yang layak. 

Orang miskin dan kemiskinan merupakan momok bagi dunia karena disebut-sebut sebagai sumber banyak masalah termasuk kriminalitas. Karena kemiskinan dianggap masalah, maka seluruh negara di dunia berlomba-lomba mengentaskan kemiskinan. 

Bahkan dalam program global Sustainable Development Goals (SDGs) negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) termasuk Indonesia bersepakat bahwa kemiskinan global harus berakhir tahun 2030.

Orang miskin dikategorikan sebagai kelompok rentan dan cenderung tertindas dengan kemiskinan mereka. Karena tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup, bahkan seringkali sangat kekurangan, orang miskin insecure atau merasa tidak aman, terutama jika menyangkut uang.

Oleh karena itu, orang miskin sangat mudah merasa bingung, rendah diri, dan hina jika berhadapan dengan kelompok kaya yang memiliki lebih banyak uang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun