Mohon tunggu...
Wahy
Wahy Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sedang dalam studi menumbangkan tirani tanpa modal tinggi cukup dengan granita kupi dan Mie cepat jadi tanpa imunisasi.Amin

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Menghujat, Mengumpat, dan Justifikasi Sentimen Agama Berilah Spasi Indonesia untuk Damai

12 Mei 2016   08:34 Diperbarui: 23 Mei 2016   16:33 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="you "][/caption]

Laki laki kecil lepas mencari tahu bagaimana purnama digeser matahari, tetapi senyap menemukannya menggerayangi silinder. Sebagaimana transisi gulita ke benderang dapat mengekang pilu yang demikian? Runtutan lafaz nafas tak beraturan, padahal bisa sekali membuat cemburu.Rahmatullahi alaikum

Perasaan kian mapan kepekaannya.namun, seperti yang terjadi pada sebagian orang yang khusyuk dalam kesendirian, fasik tetapi berendah hati, kepalsuan selalu membuntutimu.Kepalsuan, tak akan bertemu dengan yang membaikkan, sebab ia adalah ketidakjujuran..ya..ya

Berubah-ubah kita ini, dan sekarang sedang menjadi penghujat menjangkau-jangkau mega gelap di waktu ruku'.. laki laki dan perempuan, apa bedanya kita dengan sekuntum mawar yang gemetar karena kejatuhan setetes embun?.

Perbandingan itu punya tujuan membaikkan, bukan saling mencela untuk menang atau saling mematikan, jika dengan memandang bisa meremukkan satu sendi, maka engkau sudah nyaris membuatnya lumpuh, padahal ia belum sempat mengetahui setiap fungsi dari tubuhnya, atau memahami engkau yang sebenarnya sedang membantunya belajar berlari..

IDEAL mengapa harus ada pilihan?,mengapa manusia harus memilih?,Pencipta membekali manusia dengan rasio, rasa, dan daya.ketiganya adalah pembeda, agar manusia paham atas rentang dan kesenjangan dari setiap hal yang ditemuinya. melihat, mendengar, menimbang, dan meluapkan responnya terhadap keindahan dan kekerasan yang punya posisi dan porsinya sendiri.yang tersial adalah mengutuk akibat dari pilihannya.

Kekeliruan atau perbuatan yang tidak baik yang membuatmu menyesal lebih baik disisi Allah lebih baik dibandingkan perbuatan baik yang menjadikanmu bangga..(Ali bin Abu thalib)

Kalau sifat alamiah makhluk hidup menuntut ia berorientasi pada kenyamanan, menemukan yang lebih menyamankan, mestinya sama kata Kant, kalau manusia ditelanjangi dari segala perlindungan, dan secara sistematik dinodai serta direndahkan martabatnya, dijadkan alat dalam arti yang paling ekstrem, dan kemudian dalam keputusasaan yang mendalam ia mendapati dirinya bahwa mungkinkah ia bebas setidak-tidaknya.

proses sintesis agregasi dari akomodasi kepentingan belaka,artikulasi kepentingan sektoral yg berkedok kehendak umum utk demos alias rakyat,sebagai antibentuk dikemas rapi oleh kelompok2 penguasa, membuat rakyat semakin diasingkan dari dirinya sendiri lalu sengaja dikosongkan dan terganjilkan sehingga tdk akan pernah dapat beropini.

Pun rakyat Acuh karena malas dengan terlalunya untuk apapun, percaya hanya ada keadaan hal-hal tertentu yang patut untuk dirajini sesekali, karena kecenderungan bawaan lahir untuk tidak peduli dengan kelumrahan-kelumrahan..jadi, kekecewaan yang berbanding lurus dengan jumlah detail yang terpahami dari tabiat manusia. Contoh dari salah satu makna Kamuflase adalah interaksi yg palsu atau sebut saja interaksi made in china juga interaksi yang tidak sehat. 

seni mengelola kemajemukan jika kebersamaan dinafikan dengan pengabaian penguasa marjinalisasi..pengasingan..dikotomi hak, pemerintah ini tidak memberi apa2, dalih dengan pesan-pesan membangun yang mengikat konten iklan kemajemukan tapi tindakan berbalik memarjinalkan minoritas,etnis..fragmentasi pengelompokan strata kelas-kelas ekonomi..fuck them all.

seni merawat ke'tak'sepakatan waras demi melestarikan baku kritik dan kontrol yang penting bagi dinamika rekonstruktif diri merupakan seni hidup berdamai dgn antagonisme dan konflik..keep fidelity.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun