Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Yang Unik Saat Beli Buku di Jepang

6 September 2017   08:16 Diperbarui: 7 September 2017   09:30 6609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kereta, di bis itu sampai loh koran yang kalo dijembreng bisa segede gaban, bisa mereka lipat sampai sekecil mungkin, agar tidak mengganggu para penumpang lain. Saya yang lihat sampe ngebatin, duile pak mbok yao ntar aja napa baca korannya pas sampe kantor hahaha tapi antusias mereka dalam hal membaca dan ingin selalu terupdate nya itu loh bener-bener deh acung jempol. Tapi sayangnya kok akhir-akhir ini jarang terlihat pemandangan itu lagi ya, karena sekarang orang-orang lebih asik melihat smartphone daripada membolak balik halaman buku/koran.

Pemberian gratis sampul buku setiap kita beli buku itu lucu juga ya, terlihat bagaimana orang Jepang eman-eman sekali dengan bukunya agar tidak kotor. Dan terlihat juga masih lekatnya budaya malu mereka yang tidak ingin semua orang tahu tentang dirinya (buku yang dibacanya).

Kebiasaan orang Jepang untuk menyampul buku yang dibacanya, bisa terlihat jelas juga ketika saya sedang cari alat-alat tulis anak-anak untuk sekolah. Di rak khusus ada di jual sampul-sampul buku plastik cantik yang warna warni, jelas banget ini pasti yang pakai kebanyakan perempuan :D segala bentuk dan motif yang kawaii bertebaran dijual dengan berbagai harga. Sampai begitunya ya budaya sampul buku di Jepang. 

Lah rugi gak sih itu toko bukunya kasih gratis sampul kertas kepada customer untuk setiap buku yang terjual? Kebalikannya justru mereka arigatai, thankful sekali kepada customer yang mau bukunya di sampul. Loh kenapa? Ya, karena bisa sebagai ajang promosi juga! Makanya setiap sampul buku yang terbuat dari kertas itu kadang ada logo atau corak dan motif lambang si toko buku itu. Bahkan ada juga yang gak tanggung tanggung tertera nama toko bukunya yang tercetak besar di sampul itu. 

Saya dan anak-anak termasuk yang selalu menolak kalau mau diberi sampul saat membeli buku. Karena kebanyakan buku yang saya beli itu jenisnya buku bacaan anak-anak semua. Gak perlu disampul, karena dari bukunya itu sendiri suka sudah ada bonus cover-nya, dan lagi bacanya juga di rumah yang lihat ya siapa lagi ya emak lagi emak lagi hahaha!

Salam Hangat, WK!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun