Mohon tunggu...
Yogi Setiawan
Yogi Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku adalah

Pemuda yang penuh semangat, senang berbagi dan pantang menyerah. Mulai menulis karena sadar akan ingatan yang terbatas. Terus menulis karena sadar saya bukan anak raja, peterpan ataupun dewa 19.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kembangkan Perpustakaan dan Taman Baca untuk Tumbuh Kembang Anak Lebih Baik

24 Juli 2017   12:34 Diperbarui: 24 Juli 2017   13:41 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plang Perpustakaan Daerah di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan (Dokumentasi Pribadi)

Benarkah perpustakaan dan taman baca memiliki kolerasi positif terhadap tumbuh kembang anak? Saya tidak punya data ilmiah mengenai hal itu, tetapi entah kenapa saya mempunya hipotesis demikian.

Berdasarkan hasil Konvensi Anak tahun 1948, ada 34 hak anak yang harus dipenuhi. Saya hanya mencamtumkan 5 saja.

  1. Hak untuk mendapatkan pelatihan keterampilan.
  2. Hak untuk berkreasi.
  3. Hak untuk bermain.
  4. Hak untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber.
  5. Hak untuk bebas berkumpul secara damai.

Kelima hak anak ini ternyata bisa didapatkan di dalam perpustakaan.

Ada tiga perpustakaan yang saya kunjungi yaitu Perpustakaan Daerah Jakarta Selatan (Gandaria Tengah), Perpustakaan Daerah Jakarta (Nyi Ageng Serang, Kuningan), Perpustakaan Daerah Jakarta (Taman Ismail Marzuki, Cikini).

Masing-masing perpustakaan memiliki ciri khasnya masing-masing. Di Perpustakan Daerah Jakarta Selatan (Gandaria), beberapa kali saya lihat ada kegiatan mendongeng dan beberapa pelatihan keterampilan.

Di Perpustakaan Daerah Jakarta (Kuningan), sering mengadakan nonton film bareng, mendongeng, pelatihan menggambar, dan yang paling disukai oleh anak-anak adalah banyaknya komputer yang berisi banyak mainan edukasi. 

Baca juga tulisan saya: Apa Kata Laskar Manggarai tentang Perpustakaan Daerah Jakarta?

Di Perpustakaan Daerah Jakarta (Cikini), di lantai 2 ada perpustakaan anak dan di lantai 3 ada tempat bermain anak. Banyak mainan edukatif disana. Biasanya, kalau ada sekolah TK atau PAUD yang sedang berkunjung ke Planetarium, tak lupa para guru mengajak anak muridnya ke perpustakaan yang kece ini.

Kalau saya, suka ke Perpustakaan Daerah Jakarta (Cikini) karena selain banyak buku-buku bagus, tempatnya adem, dan wifinya kenceng.

Ada satu perpustakaan yang pernah di Jakarta, namun agak jarang saya kunjungi yaitu Perpustakaan Nasional. Waktu itu saya pergi kesana untuk mencari tulisan saya yang pernah nongol di Koran Sindo tahun 2013 dan beberapa referensi untuk skripsi.

Di perpustakaan tersebut sistemnya tertutup (anggota perpustakaan tidak bisa meminjam buku). Kemudian karena isinya kebanyakan untuk referensi, jadi bagi anak-anak sepertinya kurang menarik. Perpustakaan Nasional ini biasa dikunjungi oleh mahasiswa ataupun orang-orang yang memang membutuhkan referensi, terutama dari tahun-tahun lampau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun