Jika setiap hari saat puasa kita membeli es teh atau es cendol, ditambah kolak, maka di akhir puasa kita bisa mengklaim diri sebagai pengumpul sedotan dan plastik bungkus es terbanyak selama Ramadan. Itu bukan prestasi yang membanggakan.
Mengapa tidak ke dapur dan membuat es teh sendiri? Atau cukupkan saja dengan teh hangat. Meski minum es teh kurang dianjurkan, tapi membuat sendiri jauh lebih baik dibanding mengkoleksi kantung plastik dan sedotan dari para penjual.
Dengan pertimbangan yang sama seseorang juga bisa membuat gorengan sendiri dan mulai mencoba memasak sendiri hidangan berbukanya, paling tidak untuk masakan yang sederhana.
***
Di luar hal-hal praktis di atas dan kebijaksanaan lain yang mungkin mengurangi penggunaan kantung plastik, cara paling baik tentu saja adalah memerangi perilaku konsumtif.
Kurang relevan puasa kita manakala setiap kali Ramadan kita malah menjadi pribadi-pribadi yang jauh lebih konsumtif dan gemar memproduksi sampah. Benar ada kebutuhan harian yang mungkin berbeda dan sedikit bertambah pada Ramadan dibanding hari-hari lainnya.Â
Namun, ibadah puasa di bulan Ramadan seperti kita tahu mengandung maksud dan esensi kebaikan tentang pengendalian diri dan hawa nasfu.Â
Semoga Ramadan semakin menjauhkan kita dari perilaku-perilaku "manusia plastik".