Mohon tunggu...
Wakidi Kirjo Karsinadi
Wakidi Kirjo Karsinadi Mohon Tunggu... Editor - Aktivis Credit Union dan pegiat literasi

Lahir di sebuah dusun kecil di pegunungan Menoreh di sebuah keluarga petani kecil. Dibesarkan melalui keberuntungan yang membuatnya bisa mengenyam pendidikan selayaknya. Kini bergelut di dunia Credit Union dan Komunitas Guru Menulis, keduanya bergerak di level perubahan pola pikir.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Memimpin dalam Krisis

27 Maret 2020   13:42 Diperbarui: 2 April 2020   09:12 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam situasi pandemi Convid-19, John C. Maxwell mengadakan virtual leadership summit gratis dengan tema Leading through crisis yang bisa diikuti melalui channel YouTube, Facebook, dan LinkedIn. Tujuan dari summit ini adalah agar kita mengenal krisis dengan lebih baik sehingga bisa menjalankan kepemimpinan dengan lebih baik.

John C. Maxwell menekankan bahwa setiap orang yang memiliki pengaruh adalah pemimpin karena kepemimpinan pada dasarnya adalah pengaruh. Jika Anda orang tua, Anda pemimpin; Jika Anda seorang tetangga, Anda pemimpin. Ia juga menekankan bahwa "Everything rises and falls on leadership" (Segala sesuatu berkembang dan hancur karena kepemimpinan). 

Dalam situasi krisis, jika Anda pemimpin yang buruk, kehancurannya semakin cepat; krisis akan mempercepat ke arah yang negatif karena krisis memiliki kecenderungan melebihkan baik dalam arti positif maupun negatif. Jika Anda pemimpin yang baik, krisis bisa jadi akan menghambat pertumbuhan; atau, setidaknya, Anda mampu membuatnya bertahan itu sudah bagus. Dalam krisis, perbedaan antara pemimpin yang baik dan yang buruk menjadi lebih kentara. Krisis akan menunjukkan kepada kita mana pemimpin yang sebenarnya dan mana yang tidak. Dalam menghadapi krisis, seorang pemimpin sejati akan mengatakan, "Aku dilahirkan untuk ini. Ini waktuku, ini saatku." Ini mengenai perspektif, bagaimana kita melihat atau bersikap terhadap sesuatu akan menentukan bagaimana tindakan kita terhadapnya. 

Dalam situasi krisis, berikut ini beberapa hal yang disarankan oleh John C. Maxwell kepada para pemimpin.

1. Utamakan orang

Prioritas pertama pemimpin, baik dalam situasi baik maupun buruk, adalah orang. Dalam krisis virus Corona atau pandemi Convid-19 ini, hal ini berarti pemimpin harus mengutamakan keselamatan orang-orang yang dipimpinnya. Kepemimpinan selalu tidak mengenai aku, melainkan kamu: bagaimana aku bisa membantu-mu, melayani-mu, mengangkat-mu, mengasihi-mu. Dalam krisis Corona ini, pemimpin harus membantu orang-orang bagaimana bisa melaluinya dengan baik, atau bahkan bagaimana bisa menjadikan situasi krisis ini untuk membantu orang-orang menjadi lebih baik lagi. 

2. Edukasi diri Anda sendiri

Pemimpin harus mempelajari dan mengenali krisis ini dengan baik agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat. Dalam kasus virus Corona ini atau yang dikenal sebagai severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), pemimpin harus belajar dari sumber yang betul-betul valid dan objektif dan menjauhkan diri dari informasi simpang siur yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pemimpin harus sadar bahwa ada pihak-pihak yang berusaha memanfaatkan situasi krisis ini dengan menyebarkan informasi yang menyesatkan untuk mengambil manfaat atau keuntungan pribadi atau bagi kelompoknya. Bahkan media pun memiliki agenda tersendiri sehingga kita tidak bisa serta merta mempercayai informasi yang disebarkannya. Sumber informasi terkait krisis corona ini yang bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan adalah informasi resmi dari pemerintah dan dari WHO.

3. Bersikap fleksibel

Krisis mengandung banyak ketidakpastian dan perubahan. Pemimpin perlu memiliki kemampuan untuk gampang beradaptasi, menyesuaikan, dan fleksibel. Dalam situasi normal, pemimpin harus siap dengan Plan B jika Plan A tidak bisa dijalankan. Dalam situasi krisis, Anda mungkin perlu menyiapkan Plan C atau bahkan Plan D agar Anda bisa memimpin orang-orang melewati ranjau-ranjau krisis dengan selamat.

4. Memanfaatkan tim

Perkuat dan manfaatkan tim. Tim yang baik tidak hanya memiliki satu misi dan satu visi tetapi masing-masing anggota juga memiliki perspektif yang mungkin berbeda. Anda membutuhkan mereka untuk memperkaya Anda dengan perspektif-perspektif mereka yang berbeda yang akan saling melengkapi. Banyak orang lebih cerdas daripada Anda seorang diri.

5. Berkomunikasi dengan bijaksana daripada sekadar terus-menerus

Gunakan penilaian dan pertimbangan yang baik, good judgement, good discerment. Lebih banyaklah berpikir daripada berbicara. Berbicaralah dengan berpikir, dengan penilaian yang baik. Orang tidak selalu membutuhkan komunikasi melainkan komunikasi yang bijaksana. 

6. Autentik

Jadilah autentik. Tidak harus sempurna melainkan autentik. Selalu katakan  kebenaran. Utamakan orang-orang. Tetap dekat dengan mereka. Biarlah mereka melihat dan merasakan kehadiran Anda, tentu tanpa melanggar prinsip physical distancing. 

Terimalah dan juga sampaikan bahwa ketidakpastian itu hal yang biasa. Anda tidak mungkin memiliki semua jawaban; dan Anda juga tidak perlu berpura-pura memiliki semua jawaban di masa yang sulit dan serba tidak pasti ini. 

Lakukan hal yang benar. Meskipun Anda tetap bersama dan dekat dengan mereka, kepala Anda harus tetap di atas mereka agar dapat melihat gambar besarnya dan tahu arah mana yang harusnya dituju. Jika kepala Anda hanya berada di kerumunan dan tidak di atas mereka Anda hanya akan melihat kerumunan dan tidak akan pernah melihat arah yang harusnya dituju.

Dorong orang-orang melalui keteladanan. Ini merupakan tindakan atau gerakan yang autentik yang akan menarik orang-orang kepada Anda. Kelola dan kendalikan diri Anda. Tantangan terbesar seorang pemimpin adalah memimpin dirinya sendiri. Bantulah orang melewati prosesnya. Dalam kasus Corona ini, ajarkan kepada orang-orang dengan melakukan sendiri terlebih dahulu: physical distancing, mencuci tangan sesering mungkin, dan tindakan-tindakan lain yang perlu dan penting dilakukan untuk melewati masa-masa sulit ini. Dengan demikian orang-orang akan lebih mudah mengikuti dan menirukan apa yang Anda lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun