Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tentang Ibu yang Tak Berharap Balas

22 Desember 2019   13:10 Diperbarui: 22 Desember 2019   13:21 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi ketika kupandang wajah tenang dan terlihat cantik terpancar dari wajah ibu. Telah bersih, telah suci. Lega rasanya. Bahwa kepergian ibu, adalah jalan terbaik ibu menemui Sang Khaliq.

Baiklah ibu, sugeng tindak, dalem ikhlas.

Mengenangmu Ibu, 24 mei 2014. Ibu telah tenang di sisi Allah SWT. Aku mencintaimu.

***

Foto: Dok. Wahyu Sapta.
Foto: Dok. Wahyu Sapta.
Tentang Ibu (6)

Aku, seorang ibu. Kelak, aku juga ingin, anakku bangga tentang ibunya. Seperti aku, yang bangga memiliki ibu seperti ibuku.


Semarang, 22 Desember 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun