Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

1 Detik Pertanyaan Ini Ampuh Bantu Selamatkan Bumi Kita

28 Juni 2019   08:08 Diperbarui: 29 Juni 2019   08:56 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi struk belanja di supermarket. (Sumber: lifehacker.com)

"Bonnetje?"

Pertanyaan itu diajukan oleh kasir saat kita berbelanja supermarket di Belanda. Karena cukup banyak bahasa Indonesia yang sama dengan bahasa Belanda, mungkin banyak yang bisa menebak apa yang ditanyakan oleh kasir. Ya betul, kasir menanyakan tentang bon atau struk belanjaan.

Dengan hanya satu kata, kasir menanyakan apakah kita perlu atau mau struk belanjaan. Bila ya, maka mereka akan mencetaknya. Bila tidak, maka kita sudah membantu mengurangi pemakaian kertas. 

Hanya satu kata, satu pertanyaan, yang paling hanya memerlukan waktu 1 detik, namun ampuh membantu menyelamatkan bumi kita. 

Saya sering memperhatikan bila berbelanja, dalam hal ini yang saya bahas adalah supermarket, kadang hanya membeli 1 atau 2 barang, namun struk yang dicetak panjangnya bisa lebih dari 10 cm. Karena biasanya di struk tak hanya berisi tentang barang belanjaan kita, tetapi juga nama toko, alamat, tanggal dan waktu pembelian, dan beragam informasi lainnya.

Pasti sudah banyak yang tahu hubungan antara kertas dan penebangan pohon. Dari data yang saya dapat di Greenretailalliance.org, untuk menghasilkan 1 ton kertas struk belanja diperlukan:

  • 15 buah pohon
  • Memerlukan 1.476 liter minyak dalam proses pembuatannya
  • Dalam proses pembuatannya, menghasilkan CO2 yang jumlahnya setara dengan yang dihasilkan oleh 640.000 mobil bergerak nonstop 24 jam selama 1 tahun
  • Memerlukan air sebanyak 72.200 liter dalam proses pembuatannya

Dengan mengasumsikan 1 roll kertas struk belanja dengan panjang 25.6 meter dan berat sekitar 75 gram, maka 1 ton kertas menghasilkan sekitar 13.300 roll. 

Asumsi berikutnya, bila setiap transaksi membutuhkan 10 cm panjang kertas dan jumlah pengunjung supermarket per hari 1000 orang, maka diperlukan sekitar 4 roll per hari atau 1.460 roll per tahun. Ini baru 1 toko. Bila hanya mengambil jumlah toko di Indomaret yang pada tahun 2018 berjumlah 18.846 toko, maka dalam 1 tahun memerlukan 27.5 juta roll kertas. Yang setara dengan 2.067 pohon. 

Bisa dibayangkan berapa banyak pohon yang perlu ditebang bila kita memasukkan semua minimarket, supermarket dan hypermarket.  Ini baru dilihat dari segi lingkungan. 

Sekarang kita coba tinjau dari segi kesehatan. Struk belanja, walaupun tidak semua, ada yang menggunakan kertas termal. 

Dan sebagian dari kertas termal tersebut ada yang mengandung BPA (Bisphenol A) yang diduga dapat menyebabkan kanker, obesitas, diabetes type 2 dan efek-efek negatif lainnya. Parahnya lagi, hanya dengan menyentuhnya, tubuh bisa terkontiminasi karena BPA dapat diserap oleh kulit.

Ditinjau dari segi keuangan pun, penggunaan struk belanja jelas memberikan biaya tambahan bagi pihak supermarket (yang ujung-ujungnya juga akan dibebankan ke konsumen). Bila harga 1 roll kertas struk belanja seharga Rp 6.000 dan bila 1 tahun memerlukan 1.460 roll, maka biaya yang diperlukan adalah sebesar Rp 8.760.000,-.

Dilihat dari berbagai sisi, penggunaan struk belanja mempunyai banyak sisi negatif.

Tentu saja, adakalanya kita memerlukan struk belanjaan. Misalnya bila membeli barang untuk keperluan kantor, maka kita perlu struk sebagai bukti untuk bisa claim reimbursement ke kantor. Atau bila toko memberlakukan kebijakan pengembalian barang hanya bila ada bukti struk belanja. Dan berbagai latar belakang lainnya. 

Namun dalam banyak kasus belanja, umumnya kita tidak memerlukan struk belanja. Alhasil struk belanja akan masuk tempat sampah.  

Sungguh sedih membayangkan besarnya pengorbanan bumi untuk menghasilkan struk belanja namun menjadi sia-sia ketika yang dihasilkannya malah menjadi sampah. Malah menambah polusi.

Perlu kesadaran, tekad dan kemauan dari kita semua untuk membantu "menyembuhkan" bumi kita yang sudah sangat dan semakin rapuh.

Satu pertanyaan singkat dari kasir supermarket dan satu jawaban singkat dari konsumen, pasti mampu membantu membawa perubahan. Perubahan menuju ke arah kebaikan.

Catatan:

1. Jumlah pengunjung toko indomaret didasarkan pada data dari survey Maranatha.
2. Jumlah toko Indomaret didasarkan pada data dari Kontan.
3. Data ukuran kertas struk belanja, dengan dimensi  Lebar : 58 mm, Diameter : 50 mm, Panjang : 25 ,6 Meter dan harga Rp 6.000 diambil dari Shopee.
4. Di Thailand, salah satu langkah untuk mengurangi pemakaian kertas terlihat dalam pemakaian mesin ATM. Mesin ATM hanya akan mencetak struk bila pengguna mesin memilih opsi untuk mencetak. Satu hal yang mungkin bisa diterapkan dalam sistem pembayaran tol di Indonesia (sekadar ide).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun