Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Doa dan Tangisku untukmu

27 Februari 2020   10:35 Diperbarui: 27 Februari 2020   10:50 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wajah-wajah sedih, tertekan dan entah rasa apalagi yang menumpuk dirasamu. Menunduk tak ingin terlihat sorot pilu yang tersembunyi. Beban yang sulit diungkapkan karena sebuah kesalahan tak disengaja.

Wajah-wajah para pahlawan tanpa tanda jasa, yang tercabik oleh duka karena kekhilafan sebuah takdir yang menyeretnya kebalik jeruji besi. Borgol ditangan menjadikannya pesakitan, seolah kejahatannya tak terampuni. Kepala menjadi gundul layaknya penjahat kelas maling yang harus disiksa dan dibully.

Wajah-wajah penyesalan karena keteledoran, wajah-wajah bingung entah harus bagaimana menjalani hidup dan kehidupan selanjutnya. Wajah para pendidik yang melakukan satu kesalahan tanpa diniati, namun mereka diperlakukan layaknya bajingan tak terampuni.

Wahai wajah-wajah penanam ilmu kebaikan, tak henti air mata terbit kala melihat dan membaca beritamu. Hanyut bersama kesedihan dan pilu merasakan lara yang entah akan berlanjut kemana. Kedukaan karena tak lagi berdaya.

Wajah-wajah pengukir generasi sukses, nyalakan bara semangatmu. Bersama doa-doa berjuta guru yang ada dinusantara ini, bangkitlah untuk memberikan harapan bagi lingkungan. Tersenyumlah untuk penyemangatmu.

Teruntuk guru-guru SMPN 1 Turi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun