Mohon tunggu...
Inovasi

The Survival, Plant Cells Have Been Through a Lot of Obstacles

25 Agustus 2017   19:47 Diperbarui: 25 Agustus 2017   20:21 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini akan membahas tentang apakah sel hewan memiliki ketahanan atau waktu hidup yang lebih lama dibandingkan dengan sel tumbuhan. Sebelum itu, saya akan membahas teori teori dasar tentang sel terlebih dahulu.

Sel merupakan tingkat struktural kehidupan terendah yang memiliki seluruh sifat kehidupan seperti halnya reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, pemanfaatan energi, respon terhadap lingkungan, homeostatis atau pengaturan tubuh, serta adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam setiap sel, keteraturan kehidupan diatur pada tingkat molekuler. Sel hewan dan tumbuhan termasuk organisme multiseluler, dan di dalamnya terjadi kerja sama antar sel yang terspesialisasi. Sel hewan dan sel tumbuhan juga termasuk sel eukariotik, yaitu sel yang memiliki nukleus yang sebenarnya atau materi genetik (DNA) yang dibungkus oleh membran inti. Pada sitoplasma, terdapat medium semi cair yang disebut sitosol serta organel organel sel yang sebagian besar tidak ada di sel prokariotik. Sel eukariotik seperti hewan dan tumbuhan umumnya berukuran 10-100 pikometer.

Sel hewan dan tumbuhan memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Pada sel tumbuhan, dia memiliki dinding sel, sementara sel hewana tidak punya. Ukuran vakuola pada sel tumbuhan besar, sementara sel hewan kecil atau bahkan beberapa diantaranya hilang/tidak punya. Vakuola ini yang berfungsi untuk menyimpan makanan. Pada sel tumbuhan, terdapat plastid, sementara sel hewan tidak punya. Plastida sendiri adalah pigmen fotosintetik yang dibagi menjadi tiga, yaitu kloroplas (warna hijau), kromoplas (warna merah/dari karoten), dan leukoplas (warna putih bening). Sel hewan memiliki sentriol dan lisosom (perioksisom), sementara sel tumbuhan tidak punya. Sentriol berfungsi untuk pembelahan sel, sementara lisosom untuk pencernaan (mencerna segala sesuatu), contohnya pada hati, dia bisa menjadi penawar racun. Dan perbedaan yang terakhir adalah sel tumbuhan mempunyai glioksisom, sementara sel hewan tidak punya.

Dari seluruh organel sel, ada 3 organel sel yang berlapis dua atau disebut bilayer. Organel tersebut adalah nukleus, plastida, dan mitokondria. Contoh dari sel tumbuhan yaitu sel bawang merah, sel gabus (sel mati), benang pada kapuk randu, daun Rhoe discolor, dan trikoma daun sawo. Sementara contoh sel hewan adalah epitel rongga mulut, telur ayam, telur bebek, dan sebagainya. Telur merupakan sel yang dapat kita lihat secara mata telanjang dan dianggap sebagai sel yang paling besar. Unit dasar kehidupan pada teori sel ada 3, yaitu struktural (ukuran), fungsional (fungsi), dan hereditas atau genetic (pewarisan sifat/keturunan). Beberapa organel sel memiliki DNA sendiri, pada sel tumbuhan yaitu kloroplas, pada hewan yaitu mitokondria. Sel yang paling besar yaitu sel rumbuhan, kemudian sel hewan, dan yang paling kecil adalah sel bakteri. Sel juga mengalami spesialisasi, spesialisasi itu terjadi karena adanya rangsangan dari luar (baik bahaya atau tidak). Pada tumbuhan, sel yang terspesialisasi adalah sel penjaga, xylem, dan pollen atau yang biasa kita sebut serbuk sari. Pada hewan, sel yang terspesialisasi ada tiga. Sel-sel tersebut adalah otot, sel darah merah atau eritrosit, dan pipi. Jika dilihat dari bentuk, biasanya sel tumbuhan berbentuk kotak karena adanya dinding sel.

Sekarang saya akan membahas organel organel sel satu per satu. Yang pertama adalah  membran sel atau membran plasma. Membran sel adalah lapisan tipis dengan ketebalan sekitar 8 nm, yang membatasi isi sel dengan lingkungan di sekitarya. Membran sel bersifat semipermeable karena hanya dapat dilewati oleh ion, senyawa, dan molekul tertentu. Pada sel hewan dan manusia, membrane sel terletak paling luar, sementara pada sel tumbuhan dikelilingi oleh dinding sel. Ya, jadi membrane plasma itu tersusun dari 3 bahan, yaitu lipid atau fosfolipid, protein, dan karbohidrat. Model struktur membrane sel adalah model mosaik fluida (menurut J.Singer dan G.Nicolson) juga menyatakan bahwa membran sel bersifat dinamis karena lipid dan protein penyusunnya dapat bergerak secara fluida, yang dimaksud adalah pergerakannya mirip zat cair. Membran plasma terdiri dari dua lapisan fosfolipid dan pada matriks fluida bilayer fosfolipid itu, tersebar berbagai jenis protein (contoh pada eritrosit memiliki lebih dari 50 jenis protein). Satu unit fosfolipid terdiri dari fosfat dan asam lemak. Fosfat bersifat hidrofilik atau suka air, sementara asam lemak hidrofobik atau tidak suka air. Berdasarkan letaknya, protein membran dibagi 2 jenis, yaitu protein integral atau intrinsik dan protein periferal atau ekstrinsik. Pada permukaan membrane, terdapat karbohidrat berupa oligosakarida. Karbohidrat tersebut terikat dengan lipid secara kovalen, dan kemudian disebut glikolipid, sementara yang terikat dengan protein disebut glikoprotein. Fungsi membran sel adalah mengontrol masuk keluarnya zat, pelindung agar isi sel tidak keluar, sebagai reseptor dari luar sel.

Yang kedua adalah nukleus (inti sel). Nukleus diselubungi oleh membran ganda yang dipisahkan oleh ruangan. Membran inti tersusun dari bahan lipid dan protein. Di sekeliling inti, terdapat pori-pori untuk mengatur keluar masuknya makromolekul dari nukleus. Di dalam nukleus, terdapat nukleoplasma (plasma inti), anak inti (nucleolus) dan materi genetik berupa benang-benang kromatin. Nukleoulus berbentuk bola, berwarna pekat, dan menempel pada kromatin, dan jumlahnya bervariasi, berfungsi untuk menyintensis komponen ribosom. Fungsi nukleus, yaitu mengendalikan metabolisme sel, menyimpan DNA, dan tempat replikasi DNA. Yang ketiga adalah sitoplasma, yang merupakan cairan sel yang terletak di dalam sel, di luar inti sel, dan organel sel. Cairan sitoplasma koloid homogen yang jernih dan mengandung nutrient, ion ion garam, dan molekul organik. Sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sol (konsentrasi air tinggi) ke fase gel (konsentrasi air rendah), atau sebaliknya. Fungsi sitoplasma yaitu tempat organel sel dan sitoskeleton, terjadinya pergerakan organel sel oleh aliran sitoplasma, tempat terjadinya reaksi metabolisme sel, dan yang terakhir adalah untuk menyimpan molekul molekul organik, contohnya saja yaitu enzim, protein, lemak, dan karbohidrat.

Yang keempat adalah ribosom, ribosom berbentuk butiran kecil. Sel-sel tertentu dengan laju sintetis protein tinggi memiliki jumlah ribosom yang banyak bahkan mencapai puluh jutaan. Ribosom dibedakan menjadi dua, yaitu ribosom bebas dan terikat. Ribosom bebas tersuspensi dalam sitosol, ribosom bebas menyintesis protein yang berfungsi dalam sitosol. Sementara ribosom terikat menempel pada retikulum endoplasma, dan sintetis proteinnya akan dimasukkan dalam membrane RE, sekresi protein, dan pembungkusan pada organel tertentu. Yang kelima adalah retikulum endoplasma atau RE, biasanya berbentuk seperti labirin dan berhubungan dengan selubung inti sel. RE tersusun atas jaringan jaringan tubula, dan gelembung membrane sisterna. Dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu RE halus (tidak bergranula) dan RE kasar (bergranula).

Yang keenam adalah badan golgi, yang terdiri atas tumpukan kantong membran pipih sisterna dan vesikula. Berperan sebagai pusat segala kegiatan produksi sel. Badan golgi pada tumbuhan disebut diktiosom. Sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan golgi, sementara sel tumbuhan ada ratusan banyaknya. Fungsinya antara lain untuk sekresi, membuat makromolekul, dan membentuk dinding sel pada sel tumbuhan. Yang ketujuh adalah lisosom, merupakan organel kecil berbentuk kantong diselubungi membran tunggal. Lisosom berisi enzim hidrolitik yang mencerna makromolekul. Lisosom dibuat di RE kasar, kemudian dibawa ke badan golgi. Fungsi lisosom yaitu berperan pada pencernaan intrasel, berperan pada proses fagositosis, merupakan autofag (menelan dan mendaur ulang organel yang rusak), dan autolysis (perusakan sel sendiri dengan cara membebaskan semua isi lisosom, contohnya terjadi pada peristiwa hilangnya ekor katak saat metamorphosis. Ada juga penyakit yang timbul akibat kelainan lisosom, yaitu Pompe, dan Tay-Sachs.

Yang kedelapan adalah perioksisom, yaitu organel berbentuk kantong kebulatan, mengandung butiran kristal. Dia terbentuk dan tumbuh melalui penggabungan protein dan lipid, nantinya saat sudah mencapai ukuran tertentu akan memperbanyak diri. Peroksisom itu mengandung enzim oksidase dan katalase, yang oksidase untuk memindah hydrogen dari substrat agar dapat bereaksi dengan oksigen menjadi hydrogen peroksida. Pada hewan, peroksisom ditemukan di dekat kloroplas dan mitokondria (sel-sel daun). Fungsi peroksisom yang lain yaitu memecah asam lemak jadi molekul kecil untuk kebutuhan respirasi sel, dan peroksisom bisa sebagai penawar racun senyawa berbahaya di organ hati. Yang kesembilan adalah glioksisom (perioksisom yang ditemukan pada jaringan penyimpan lemak dari bijih tumbuhan, fungsinya untuk menghasilkan enzim yang dapat mengubah asam lemak jadi gula yang akan dimanfaatkan untuk sumber energi pada biji yang berkecambah.

Yang kesepuluh adalah mitokondria, berbentuk silinder, dalam mitokondria terdapat krista, mitokondria disebut sebagai organel semiotonom karena memiliki DNA yang dapat mengatur sintetis protein yang dilakukan oleh ribosom. Dalam satu sel, terdapat setidaknya satu hingga ribuan mitokondria, dan hal ini tergantung pada aktivitas selnya. Fungsi mitokondria adalah untuk respirasi sel, dan metabolism energy yang akan menghasilkan ATP. Yang kesebelas adalah plastid, merupakan organel penyimpan materi, dan hanya ada pada sel tumbuhan dan algae atau ganggang. Plastida ada 3 macam, leukoplas yang terdapat pada sel akar, umbi, dan biji. Dibedakan lagi menjadi amiloplas yang menyimpan amilum, elaioplas yang menyimpan minyak, dan proteoplas yang menyimpan protein. Kemudian, ada kromoplas, selain warna merah, ada juga warna biru, coklat, dan kuning, kromoplas terdapat pada sel bunga dan buah buahan yang matang. Dan yang terakhir yaitu kloroplas, berbentuk seperti lensa, dan terdapat pada sel yang melakukan fotosintesis yaitu sel daun dan ganggang hijau. Di dalamnya, terdapat kantong kantong pipih (tilakoid), tilakoid yang menumpuk menjadi granum, dan diluar tilakoid, terdapat cairan bernama stroma.

Yang keduabelas adalah vakuola, vakuola berukuran besar terbentuk dari vakuola kecil dari RE. Yang terdapat pada organisme bersel satu, dibagi 2, yaitu vakuola makanan (mencerna dan mengerdarkan hasil pencernaan ke seluruh bagian sel), dan vakuola kontrakil (pengatur tekanan osmosis sel). Fungsi vakuola, menyimpan senyawa organik, menyerap air, dan tempat menyimpan pigmen. Yang ketigabelas adalah sentriol, dapat bereplikasi dan membentuk benang benang spindle. Yang keempatbelas adalah sitoskeleton, tersebar di sitoplasma, berperan sebagai tempat tertambatnya beberapa organel sel. Dia dibagi 3, yaitu mikrotubula, mikrofilamen, dan intermediet. Dan yang terakhir adalah dinding sel, berfungsi untuk melindungi dan mempertahankan bentuk sel, serta mencegah penyerapan air berlebihan.
Selanjutnya, saya akan mengutaran pendapat saya mengenai judul pertanyaan di atas, dan berdasarkan teori teori yang sudah kalian baca di atas. Menurut saya, sel yang dapat bertahan lebih lama adalah SEL TUMBUHAN. Pendapat saya tersebut tentunya didukung oleh teori teori dan fakta fakta yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun