Mohon tunggu...
Halim Malik
Halim Malik Mohon Tunggu... Administrasi - Pendidik

HUMBLE

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Partisipatif (Hardiknas-Rangkat)

1 Mei 2011   19:31 Diperbarui: 4 April 2017   16:41 10093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13013791301221151128

Kegiatan pembelajaran partisipatif terdiri atas kegiatan belajar dan membelajarkan secara partisipatif. Partisipatif merupakan kata sifat dari kata partisipasi atau keterlibatan dalam suatu program atau kegiatan tertentu dalam berbagai tahapan tindakan, yakni: keterlibatan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program/kegiatan..

Kegiatan belajar partisipatif adalah keikutsertaan peserta didik (siswa) dalam kegiatan belajar sejak dari kegiatan merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan belajar membelajarkan. Sedangkan kegiatan membelajarkan partisipatif adalah upaya pendidik (sumber belajar) untuk memotivasi dan melibatkan siswa dalam kegiatan merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan belajar yang dilakukan bersama di dalam kelompok oleh siswa, dengan bantuan dari sumber belajar.

Pendapat yang senada juga mengemukakan bahwa strategi pembelajaran partisipatif adalah suatu proses pemberdayaan peserta dididk melalui berbagai kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan identifikasi masalah, perencanaan, hingga pada pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan serta tindak lanjut dari hasil pembelajaran..

Berdasarkan pada kedua pandangan di atas, dapat dikatakam bahwa strategi pembelajaran partisipatif pada umumnya menuntut peserta didik untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar membelajarkan dengan berpikir dan berbuat secara kreatif, bebas, terbuka dan bertanggung jawab untuk mempelajari hal-hal yang bermakna dalam memenuhi kebutuhan belajar dan kepentingan bersama.

Berdasarkan deskripsi uraian beberapa pandangan di atas, dapat dikemukakan beberapa aspek yang menjadi fokus perhatian dalam menggunakan strategi pembelajaran partisipatif, yaitu:

1.Faktor utama dalam strategi pembelajaran partisipatif adalah: faktor manusia, faktor tujuan, faktor bahan ajar, fasilitas waktu dan fasilitas sarana belajar.

2.Tahapan kegiatan pembelajaran terdiri atas: tahap pembinaan keakraban, tahap identifikasi kebutuhan, sumber dan kemungkinan hambatan, tahap perumusan tujuan belajar, tahap penyusunan program kegiatan belajar, tahap pelaksanaan kegiatan belajar, dan tahap evaluasi hasil yang dapat dicapai dalam proses pembelajaran.

3.Peserta atau anggota, aturan kegiatan, upaya belajar, kegiatan membelajarkan, tujuan belajar.

4.Faktor manusia yang merupakan perhatian utama dalam penggunaan strategi pembelajaran partisipatif adalah peserta didik, sumber belajar, tenaga lain yang terkait. ..

Kegiatan pembelajaran partisipatif ditempuh melalui 6 langkah kegiatan, yaitu: (1) Tahap Pembinaan Keakraban, (2) Tahap Identifikasi Kebutuhan, Sumber dan Kemungkinan Hambatan, (3) Tahap Perumusan Tujuan Belajar, (4) Tahap Penyusunan Program kegiatan Belajar, (5) Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, (6) Tahap Penilaian Proses, Hasil dan Pengaruh Kegiatan Pembelajaran. Dalam pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran tersebut, maka pihak yang memegang peranan utama, adalah guru sebagai pihak pengelola pembelajaran atau pihak yang membelajarkan dan pihak siswa sebagai peserta belajar. Kedua pihak ini masing-masing memiliki peran yang berbeda namun memiliki hubungan atau keterkaitan yang erat dalam proses pembelajaran. Untuk jelasnya, peranan kedua unsur tersebut akan diuraikan satu persatu berikut ini.

1)Peran Guru dalam Strategi Pembelajaran Partisipatif

Dalam pembelajaran partisipatif, guru sebagai pengelola proses pembelajaran. Dalam kaitan dengan hal tersebut, guru berperan sebagai motivator, fasilitator, dan partner dalam proses pembelajaran. Peran guru seperti ini menuntut guru memiliki kemampuan untuk menciptakan kondisi sedemikian rupa untuk melibatkan siswa dalam mengidentifikasi, menyusun dan mengembangkan materi, serta menilai bahan (materi) pembelajaran sesuai kebutuhan siswa dan tujuan-tujuan belajar, Dengan demikian, berarti guru harus memiliki kemampuan yang lebih tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan pembelajaran, sehingga perannya sebagai motivator dan fasilitator dapat terlaksana dengan baik. Guru harus mampu membawa siswa untuk membuka wawasan mereka terhadap masalah-masalah yang dihadapi mereka baik secara lokal maupun secara global, baik secara parsial dan maupun secara multi dimensi dengan keterkaitan di antara aspek-aspek tersebut. Guru harus mampu membawa siswa untuk menganalisis berbagai tujuan yang bermakna dalam kegiatan menyusun tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai dalam setiap proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini mengisyaratkan bahwa guru harus mampu membuka pikiran dan wawasan siswa untuk dapat menganalisis kebutuhan mereka, sehingga mampu menyusun tujuan yang sesuai kebutuhan siswa itu sendiri. Selanjutnya, guru harus membuka pikiran dan wawasan siswa untuk memahami metode-metode pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Selain itu, hal yang paling urgen adalah guru harus mampu menciptakan iklim belajar yang kondusif, rasa kebersamaan kelompok dan tanggung jawab bersama (Within working) untuk melakukan berbagai kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, guru dituntut memiliki berbagai kompetensi, baik kompetensi pribadi, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial, serta kompetensi daya juang yang tinggi. Dengan kompetensi yang dimiliki tersebut, guru akan mampu mengelola pembelajaran secara partisipatif untuk mencapai tujuan-tujuan belajar secara efektif.

2)Peran Siswa dalam Pembelajaran Partisipatif

Proses pembelajaran partisipatif sebagaimana telah dipaparkan di atas, mengandung makna bahwa keaktifan siswa sebagai peserta belajar adalah dominan, guru berfungsi sebagai motivator dan fasilitator dalam mengarahkan, membimbing siswa mulai dari identifikasi masalah, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi hingga kegiatan tindak lanjut dari hasil yang dicapai.

Bertitik dari hal tersebut, siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran harus memahami tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan mereka dalam hubungan dengan pemecahan masalah-masalah yang dihadapi untuk mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Dengan pemahaman tujuan-tujuan belajar, diharapkan siswa dapat dibimbing dan dimotivasi ke arah pemahaman meode dan teknik pembelajaran yang akan ditempuh, fasilitas belajar, sumber-sumber belajar yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan demikian, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran merupakan partisipan aktif melalukan berbagai kegiatan untuk memperoleh berbagai pengalaman belajar sesuai tuntutan tujuan belajar yang ingin dicapai.

Demikian pula dalam kegiatan evaluasi, siswa bersama dengan guru merumuskan dan menyusun instrumen evaluasi sesuai dengan jenis proses kegiatan pembelajaran yang ditempuh dan hasil yang diharapkan dicapai. Dan selanjutnya, bersama-sama menganalisis target capaian hasil yang diperoleh dan melakukan rencana tindak lanjut dari hasil-hasil yang telah dicapai.

.

___________________________________________________

DESA RANGKAT  menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda,  datang, bergabung  dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun