Chaos adalah prinsip tanpa desain-tanpa pengendali-tanpa system-tanpa desain dan mustahil melahirkan lingkungan bersystem seperti lingkungan semesta tempat manusia tinggal serta wujud wujud terdesain lain di alam semesta.chaos hanya akan melahirkan kekacauan total,mustahil menyisakan suatu yang sistemik.ini berdasar analisis logika akal fikiran !
Sebab itu teori chaotik dipertanyakan logika akal kebenarannya demikian pula dengan teori teori lain yang bisa anda analisis sendiri
Ada pula rumusan manusia sebagai 'hewan berakal' dan itu bukan berdasar bukti empiris otentik cuma tafsiran filosofis sebagian saintis atau failosof.manusia di tafsir sebagai hewan biasanya berdasar cara pandang atau filosofi evolusionistik.bahwa mereka dianggap berasal dari rumpun yang sama
Teori ketakpastian
Wacana quantum melahirkan banyak ekses filisofis tersendiri terhadap manusia khususnya para penelitinya,karena para fisikawan disana berhadapan dengan fenomena dunia sub atomik-realitas 'materi' teramat sangat halus yang sudah tak bisa serba dipastikan dengan pengukuran biasa lagi.maka sebagian merumuskan dunia quantum sebagai wilayah tempat ketakpastian dan bila dasar realitas di pijakkan kesana maka realitas pun di identikkan dengan ketakpastian
Tapi apakah realitas fisik 'kasar' yang tertangkap indera manusia itu bila didasarkan pada realitas quantum nya maka artinya juga berdasar pada keserba tak pastian ?
Faktanya di dunia nyata ini segala hal bersandar pada mekanisme hukum kehidupan yang serba pasti.ada perputaran siang malam yang pasti,tiap yang lahir pasti mati,tiap yang lahir selalu antara lelaki atau perempuan,perputaran musim yang pasti dan banyak lagi
Lalu apakah realitas harus disebut serba tak pasti gara gara pandangan filosofis yang mengacu pada teori quantum ?
Nah sebagaimana analisis logika meruntuhkan teori chaotik,teori ketakpastian (menganggap semua berdasar prinsip ketakpastian padahal kepastian seperti hukum kehidupan pasti itu nyata ada) maka logika pun akan mempertanyakan teori asal usul manusia, mempertanyakan prinsip kebetulan dibalik wujud terdesain dan mempertanyakan pandangan sebagian orang yang menyebut atau menafsir manusia sebagai golongan hewan berakal
Manusia tak bisa disebut golongan hewan dengan teori sainstifik bagaimanapun karena memiliki perangkat ruhaniah yang jauh melebihi hewan,memiliki akal budi-kalbu dan hal hal lain yang tidak dimiliki hewan. sehingga membedakan manusia dengan hewan maka alat bandingnya adalah perangkat ruhaniah yang ada dalam diri manusia itu sendiri.dan substansi manusia itu ada dalam spiritualnya bukan dalam tubuhnya
Akal mempertanyakan teori evolusi misal karena ada keganjilan didalamnya.manusia dan hewan yang oleh evolusionis dulu dianggap berasal dari satu rumpun dan menurut logika semua yang ada dalam rumpun itu pasti mengalami tantangan alam yang kurang lebih sama tapi mengapa hanya sebagian yang ber evolusi jadi manusia dan sebagian 'memilih' tetap menjadi primata hingga saat ini ? alasan tantangan alam secara logika tak bisa lagi dipakai karena bila alasan itu dipakai maka semua dari rumpun tersebut yang mengalami tantangan alam yang sama seharusnya semua tak bersisa ber evolusi menjadi manusia