Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Salahkah Bila Publik Kritis terhadap Teori Sains yang Tak Masuk Akal?

12 Maret 2020   07:26 Diperbarui: 12 Maret 2020   09:34 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chaos adalah prinsip tanpa desain-tanpa pengendali-tanpa system-tanpa desain dan mustahil melahirkan lingkungan bersystem seperti lingkungan semesta tempat manusia tinggal serta wujud wujud terdesain lain di alam semesta.chaos hanya akan melahirkan kekacauan total,mustahil menyisakan suatu yang sistemik.ini berdasar analisis logika akal fikiran !

Sebab itu teori chaotik dipertanyakan logika akal kebenarannya demikian pula dengan teori teori lain yang bisa anda analisis sendiri

Ada pula rumusan manusia sebagai 'hewan berakal' dan itu bukan berdasar bukti empiris otentik cuma tafsiran filosofis sebagian saintis atau failosof.manusia di tafsir sebagai hewan biasanya berdasar cara pandang atau filosofi evolusionistik.bahwa mereka dianggap berasal dari rumpun yang sama

Teori ketakpastian

Wacana quantum melahirkan banyak ekses filisofis tersendiri terhadap manusia khususnya para penelitinya,karena para fisikawan disana berhadapan dengan fenomena dunia sub atomik-realitas 'materi' teramat sangat halus yang sudah tak bisa serba dipastikan dengan pengukuran biasa lagi.maka sebagian merumuskan dunia quantum sebagai wilayah tempat ketakpastian dan bila dasar realitas di pijakkan kesana maka realitas pun di identikkan dengan ketakpastian

Tapi apakah realitas fisik 'kasar' yang tertangkap indera manusia itu bila didasarkan pada realitas quantum nya maka artinya juga berdasar pada keserba tak pastian ?

Faktanya di dunia nyata ini segala hal bersandar pada mekanisme hukum kehidupan yang serba pasti.ada perputaran siang malam yang pasti,tiap yang lahir pasti mati,tiap yang lahir selalu antara lelaki atau perempuan,perputaran musim yang pasti dan banyak lagi

Lalu apakah realitas harus disebut serba tak pasti gara gara pandangan filosofis yang mengacu pada teori quantum ?

Nah sebagaimana analisis logika meruntuhkan teori chaotik,teori ketakpastian (menganggap semua berdasar prinsip ketakpastian padahal kepastian seperti hukum kehidupan pasti itu nyata ada) maka logika pun akan mempertanyakan teori asal usul manusia, mempertanyakan prinsip kebetulan dibalik wujud terdesain dan mempertanyakan pandangan sebagian orang yang menyebut atau menafsir manusia sebagai golongan hewan berakal

Manusia tak bisa disebut golongan hewan dengan teori sainstifik bagaimanapun karena memiliki perangkat ruhaniah yang jauh melebihi hewan,memiliki akal budi-kalbu dan hal hal lain yang tidak dimiliki hewan. sehingga membedakan manusia dengan hewan maka alat bandingnya adalah perangkat ruhaniah yang ada dalam diri manusia itu sendiri.dan substansi manusia itu ada dalam spiritualnya bukan dalam tubuhnya

Akal mempertanyakan teori evolusi misal karena ada keganjilan didalamnya.manusia dan hewan yang oleh evolusionis dulu dianggap berasal dari satu rumpun dan menurut logika semua yang ada dalam rumpun itu pasti mengalami tantangan alam yang kurang lebih sama tapi mengapa hanya sebagian yang ber evolusi jadi manusia dan sebagian 'memilih' tetap menjadi primata hingga saat ini ? alasan tantangan alam secara logika tak bisa lagi dipakai karena bila alasan itu dipakai maka semua dari rumpun tersebut yang mengalami tantangan alam yang sama seharusnya semua tak bersisa ber evolusi menjadi manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun