Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Akuntan - Lifelong Learner

hidup sangatlah sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya | -Pramoedya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tulisan Ilmiah, Musuh Terbesar Mahasiswa?

13 September 2018   14:57 Diperbarui: 14 September 2018   08:36 1772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: id.pinterest.com

Ya, struktur jurnal hampir mirip dengan struktur karya tulis, makalah, ataupun skripsi. Jurnal biasanya didahului dengan abstrak, pendahuluan, kerangka teori, metode penelitian, hasil penelitian, dan penutup. Bedanya adalah dalam jurnal tidak dipisahkan melalui bab. Sehingga pendahuluan, isi, dan penutup, berbaur menjadi satu tulisan panjang.

Selain gambaran tentang tulisan ilmiah, dari jurnal kamu juga dapat belajar tentang kutipan tulisan. Jika sumbernya dari buku, bagaimana mengutip dan menulis daftar pustakanya. Jika sumbernya dari artikel, koran, atau berita dari situs berita online, bagaimana cara mengolahnya. Semua itu dapat kamu pelajari di jurnal ilmiah.

Keuntungan kedua adalah kamu akan dapatkan referensi tentang permasalahan terbaru yang belum dibahas dalam buku.

Hal ini saya alami ketika ingin membuat karya tulis tentang PSAK terbaru yang dikeluarkan IAI yaitu PSAK 73. PSAK itu belum dikeluarkan secara resmi, bahkan bentuknya masih berupa draft exposure. Maka sudah dipastikan bahwa PSAK itu belum dibahas dalam buku cetak.

Saya memanfaatkan jurnal sebagai referensi, dan penelitian terdahulu. Namun sayangnya lagi-lagi jumlahnya sangat sedikit. Bahkan jurnal berbahasa Indonesia pun jarang sekali yang membahas tentang PSAK 73. Maka saya mencari jurnal Internasional berbahasa inggris. 

Ya, kamu juga bisa mencari jurnal Internasional di Google Scholar, tapi dengan mengetik kata kunci dengan bahasa inggris.

Keuntungan ketiga tentu saja untuk latihan skripsi.

Sebagai mahasiswa, skripsi merupakan hal wajib sebagai syarat kelulusan. Nah, kamu bisa memanfaatkan jurnal ilmiah untuk melihat tentang bagaimana cara melakukan suatu penelitian, metode penelitian, dan menyimpulkan suatu hasil penelitian.

Dengan terbiasa membaca jurnal ilmiah, kamu dapat membayangkan penelitian apa yang kelak akan kamu jadikan sebagai bahan skripsi. Jadi, yuk mulai biasakan membaca jurnal ilmiah. Siapa tahu, nanti tulisan kita yang akan dipublikasikan di jurnal ilmiah dan dibaca banyak orang.

2. Berlatih membuat artikel sederhana

Ilustrasi: diplomovky-bakalarky.eu
Ilustrasi: diplomovky-bakalarky.eu
Salah satu alasan saya lebih banyak membuat artikel dibanding fiksi akhir-akhir ini adalah untuk berlatih membuat tulisan ilmiah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun