[caption id="attachment_345033" align="aligncenter" width="300" caption="Amran (70) saat memanen tuaq manis"][/caption]
Tuak Manis adalah minuman khas Lombok, Nusa Tenggara Barat. Minuman ini disukai masyarakat selain karena rasanya yang segar dan manis juga karena dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Setiap wisatawan yang berlibur ke Gili Trawangan dan dua gili lain di Kabupaten Lombok Utara wajib mencicipi minuman menyegarkan ini.
Muhariah, (30) ibu rumah tangga yang sehari-hari berjualan di pinggir jalan kawasan Hutan Pusuk mengaku, tuak manis banyak digemari warga masyarakat Lombok yang hendak menuju Kota Mataram maupun menuju Kabupaten Lombok Utara (KLU)
"Wisatawan manca negara yang hendak berlibur ke Gili Trawangan dan dua Gili lain di KLU selalu menyempatkan diri minum tuak manis, di kawasan hutan Pusuk Lestari ini," kata Muhairiah, Senin (26/5)
Muhairiah mengatakan, sambil menikmati tuak manis wisatawan juga bisa menikmati alam pegunungan sekitar.
Sebab suasana disekitar lokasi yang banyak menjual tuak manis masih sangat rindang. Banyak pohon besar tumbuh subur disekitarnya. Sambil menikmati kesegaran minuman khas ini, wisatawan juga bisa memberi makan kepada puluhan monyet yang bermain di sepanjang Hutan Pusuk Lestari.
Erni penjual tuak manis yang lain mengatakan minuman ini selalu dicari pembeli, terutama pada musim kemarau dan bulan puasa, permintaan akan tuak manis meningkat berkali-kali lipat.
"Harganya yang lumayan murah menjadikan tuak manis laris dibeli. Untuk satu botol aqua atau sejenis minuman lain dalam kemasan besar, pembeli cukup membeli dengan harga 10.000 sementara botol kemasan kecil hanya 5.000 ribu rupiah."
Menurut Erni, kini selain dijual langsung kepada konsumen, tuak manis juga bisa ditemui di berbagai rumah makan di Lombok. Tuak manis menjadi salah satu menu minuman yang ditawarkan untuk melepas dahaga.
Minuman berwarna putih dengan rasa manis segar ini dihasilkan dari pohon enau yang maih banyak tumbuh liar dihutan. Hutan Pusuk Lestari Kabupaten Lombok Barat (Lobar) NTB adalah hutan yang terkenal sebagai penghasil utama tuak manis. Hutan ini dikenal juga sebagai penghasil durian dan buah-buahan lainnya.
Amran (70) pria asal Desa Gunung Sari Lobar, yang sehari-hari berprofesi sebagai penyadap air tuak manis di kawasan hutan Pusuk Lestari, mengatakan minuman ini bisa menyembuhkan penyakit jika dikonsumsi secara rutin.
[caption id="attachment_345034" align="alignright" width="300" caption="seorang warga saat hendak membeli tuaq manis"]