Sebagai orang berpendidikan, dia mestinya tahu aturan atau norma-norma yang berlaku di agama lain. Apa yang boleh dilakukan dan apa pula yang dilarang.
Dia juga seharusnya sadar, perbuatan tak terkontrolnya pasti berefek buruk kepada pihak lain, terutama mereka yang seagama dengannya. Karena memang dengan "PD-nya" dia membawa-bawa nama agama.
Baiklah bahwa dia menyebut agamanya karena ditanya. Akan tetapi akan sangat bijak jika hal itu tidak diungkap. Ya bisa dengan jawaban lain, misalnya, "Jangan tanya-tanya agama saya!"
Bukan berarti tidak mengakui agama yang dianut, tapi efek buruk bagi orang lain lah yang wajib dipertimbangkan. Padahal kalau kita pahami, tidak ada satu pun agama yang memperbolehkan umatnya melecehkan tempat ibadah agama lain.
Hal yang wajar disesalkan lagi adalah ketika tak satu pun anggota keluarga atau kerabatnya yang berupaya menggagalkan aksinya. Ya, nasi sudah menjadi bubur. Kita kurang tahu pasti bagaimana dia bisa lolos dari pantauan.
Sekali lagi, kita saat ini sedang memposisikan diri sebagai orang luar. Kita sedang mencoba menilai perbuatannya.Â
Pertanyaannya, bagaimana jika kita dalam posisi seperti yang dia alami. Apakah kita peduli dengan penilaian orang lain? Namanya orang depresi, apa pun dilakukan. Entah buruk atau baik, diperbolehkan atau dilarang, tidak lagi dipikirkan.
Kedua, karena kita mengerti bahwa aksinya dilakukan sendiri dan menyangkut persoalan keluarganya, kita semua wajib menjauhkan hal itu ke ranah agama. Sama sekali tidak ada hubungannya.Â
Jangan sampai gara-gara ulah seseorang akhirnya kita munculkan sebuah konflik yang tidak berguna. Dia yang punya masalah. Biarkan dia sendiri yang mempertanggungjawabkannya. Mari kita berpikir waras.
Ketiga, perlu ada bantuan khusus kepadanya. Kita hentikan penilaian dan penghakiman, kita hindari diri supaya tidak menjadi bagian dari masalah.Â
Hampir semua keluarga punya persoalan dalam hidup. Mudah-mudahan setelah diamankan dan diperiksa pihak kepolisian, dia selanjutnya mendapat pendampingan dari orang-orang yang berbaik hati. Kita berharap masalah keluarganya segera teratasi.
***