Kompasianer adalah sebutan bagi Pengguna Kompasiana, pengguna Internet yang melakukan registrasi, dan selanjutnya memiliki akun Kompasiana dengan alamat http://kompasiana.com/namapengguna. Kompasianer memperoleh akses untuk menggunakan fitur dan layanan Kompasiana.
Definisi di atas saya kutip dari : http://www.kompasiana.com/term
OK, setelah kita tahu secara resmi definisi kompasianer selanjutnya penulis akan mencoba mengklasifikasikan para kompasianer berdasarkan motivasi menulis. Mengetahui motivasi mereka dapat kita baca dari artikel-artikel yang sudah di-publish di Kompasiana. Dan penulis pun punya bahan rujukan untuk mengetahui motivasi mereka dalam menulis. Bahan rujukan yang dijadikan acuan oleh penulis adalah sebuah buku karangan dari Ahmad Bahar dengan judul "Meraih Passive Income dari Menulis". Cover dari buku itu terdapat pada ilustrasi foto di atas.
Baiklah tidak usah basa-basi. Secara umum motivasi menulis dari seorang penulis terbagi menjadi tiga golongan, yaitu :
1. Memperoleh penghasilan
Untuk poin ini saya rasa para kompasianer tidak ada yang masuk ke dalam golongan ini karena menulis di kompasiana tidak mendapat honor. Penulis yang mendapat honor adalah penulis profesional. Misal menulis di harian Kompas maka penulis akan mendapatkan imbalan sesuai dengan standar yang berlaku di harian Kompas. Maka menurut poin satu kompasianer boleh dibilang penulis amatir alias menulis karena hobi.
2. Mencari popularitas
Siapa sih yang gak pengin terkenal ? Kalau menurut poin dua ini pasti kita bisa menebak sendiri. Kompasianer yang artikelnya sering HL, TA dan Highlight itulah kompasianer paling populer atau terkenal. Jadi dengan menulis anda bisa terkenal layaknya seorang pelawak TV atau penyanyi yang sering nongol di TV. Maka menulislah di Kompasiana jika anda ingin terkenal.
3. Mendidik masyarakat
Ya, Kompasiana adalah wadah bagi jurnalisme warga. Maka orang yang tergabung di Kompasiana dapat menulis artikel-artikel yang bertujuan untuk mendidik masyarakat. Walau terkadang ada juga kompasianer yang membuat artikel bernuansa nge-bully. Terlepas dari semua itu anda dapat mencoba sendiri untuk memilah-milah mana kira-kira dari para kompasianer yang masuk ke dalam 3 golongan menurut pendapat dari Ahmad Bahar yang saya jadikan rujukan ini.
Penulis amatir memang bisa saja berubah menjadi penulis profesional ketika dari menulis ia mendapatkan honor. Sebab ciri utama dari profesi adalah sesuatu yang mendapatkan penghasilan. Jika setelah menulis tiba-tiba ada orang yang menghargai tulisan anda dengan uang maka sejak saat itulah anda bisa menyandang predikat seorang penulis atau tepatnya penulis profesional. Kalau sekedar amatir bisa dibedakan menjadi dua : menulis karena hobi atau bisa jadi masih belajar menulis dan punya obsesi menjadi penulis profesional.