Mohon tunggu...
Tri Pratini
Tri Pratini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terpuruknya Kualitas Pendidikan di Indonesia

22 Maret 2016   22:31 Diperbarui: 23 Maret 2016   09:18 4607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://indonesia.ucanews.com/2013/01/07/pemerintah-didesak-segera-benahi-mutu-pendidikan-yang-buruk-di-indonesia-timur/"][/caption]

Pendidikan merupakan sarana dalam meningkatkan kualitas suatu bangsa, pada umumnya kemajuan suatu bangsa tidak lepas dari kemajuan pendidikan di suatu negara. Semakin berkualitas pendidikan disuatu maka menentukan kemajuan negara tersebut.

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini begitu memprihatinkan. Hal tersebut dibuktikan dengan data UNESCO (2000) tentang Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) yaitu suatu komposisi dari peringkat pencapaian di bidang pendidikan, kesehatan, dan penghasilan perkapita yang menunjukan bahwa Indeks Pembangunan Manusia di  Indonesia semakin menurun tertutama dibidang pendidikan.

Kualitas pendidikan yang rendah dapat dilihat pula berdasarkan daftar kualitas pendidikan negara anggota Organisasi Kerja sama Ekonomi Pembangunan  (OECD) yang dirilis hari Rabu 13 Mei 2015 oleh BCC dan Financial Times. Hasil yang diliris tersebut menerbitkan perolehan peringkat-peringkat tertinggi sekolah-sekolah global. 

Dari 76 negara, Indonesia menempati posisi ke 69 atau urutan ke 8 paling bawah, sedangkan Singapura yang menjadi salah satu negara Asia yang mampu menempati posisi lima teratas. Ketika banyak negara Asia menjulang di daftar buatan OECD, peringkat Indonesia justru jatuh diurutaan 69, hanya unggul 7 peringkat dari Ghana yang ada dibawah. Dibandingakan Thailand yang berada diposisi 47, dan Malaysia berada diurutan 52 yang sama-sama berada dalam kawasan negara Asia. Bangsa Indonesia seharusnya mampu belajar dari negara Asia lainya, jika dilihat putra putri bangsa kita memiliki potensi yang sama besar dengan negara Asia lain jika imbangi dengan potensi yang lain.

Berdasarkan tingkat sekolah di Indonesia yang diakui dunia menurut data Balitbang (2003) menunjukan bahwa dari 149.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah yang telah mendapat pengakuan dunia  dalam kategori The Primary Year Program (PYP). Sebanyak  20.918 SMP di Indonesia hanya delapan sekolah pula yang mendapat pengakuan dunia berdasarkan kategori  The Middle Years Program (MYP) dan tingkat SMA dari 8.036 SMA hanya tujuh sekolah yang mendapat pengakuan dunia berdasarkan kategori The Diploma Program (DP).

Data-data tersebut merupakan kabar yang kurang baik yang diterima dunia pendidikan kita, dalam hal ini pemerintah telah mengupayakan berbagai hal dalam memperbaiki kodisi yang demikian, dari dulu hingga sekarang berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas kita namun lagi-lagi upaya tersebut belum menorehkan hasil yang signifikan, meskipun dari tahun-ketahun telah mengalami kemajuan. Namun banyak penyebab yang mempengaruhi kualitas pendidikan di negeri ini, penyebab-penyebab tersebut bermacam-macam diataranya yaitu:

1. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik.

Kualitas sarana fisik yang tersedia disekolah di Indonesia sangat buruk, kondisi seperti ini tak asing lagi ditemui di berbagai sekolah, mulai banyaknya sekolah dan perguruan tinggi yang memiliki  gedung rusak, ketidak lengkapan buku yang terdapat diperpustakaan, media dan labolatorium yang tidak memenuhi standar, bahkan banyak diantara sekolah dan perguruan tinggi di indonesia yang belum meliki gedung sendiri. Hal ini dapat dilihat dari sebuah data yang dikeluarkan oleh suatu media informasi (detik news pada tahun 2009) menyebutkan bahwa dijenjang pendidikan dasar terdapat 146.052 lembaga yang telah menampung sebanyak 25.918.898 siswa, dari data tersebut yang memiliki ruang kelas hanya sebanyak 865.258. dari seluruh ruang kelas tersebut 42,12% dalam kondisi baik, 34,62% telah mengalami kerusakan cukup ringan, dan sebanyak 23,26 mengalami kerusakan yang berat. Kondisi yang demikian juga tak jauh beda dialami SMP, MTs, SMA, MA dan SMK.

Meskipun jumlah dan presentasenya tidak sama. Kondisi sarana fisik pendidikan seperti yang dijabarkan diatas cukup buruk dan sangat memprihatikan, dimana seharusnya sarana fisik seharus dapat menunjang kualitas pendidikan untuk meningkatkan prestasi perserta didik justru sangat mengahwatirkan. Wajar saja jika pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negara Asia lainya, karena memang banyak sekolah di Indonesia dalam kegiatan belajar mengajarnya menggunakan sarana apa adanya.

2. Rendahnya Kualitas Guru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun