Kalau kita jalan-jalan ke daerah yang ada di Indonesia, selain kita berkunjung ke obyek wisata yang ada, biasanya kita akan mencari makanan khas daerah tersebut. Makanan khas, bisa berbentuk makanan berat atau makanan ringan berupa penganan atau kue.
Sama halnya ketika saya berkunjung ke Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ini. Saya berkunjung ke Rangkasbitung, karena ingin berpetualang ke daerah yang belum saya kunjungi. Rangkasbitung ini merupakan salah satunya.
Menuju ke Rangkasbitung ini, saya menumpangi Kereta Commuterline atau Kereta Rel Listrik (KRL). Berangkatnya, dari Stasiun Tanah Abang. Perjalanan ke Rangkasbitung, kurang lebih 2 jam. Ongkosnya, murah meriah. Hanya RP 8.000.
Setiba di Stasiun Rangkasbitung, kita keluar dari Stasiun, akan bertemu dengan pasar Rangkasbitung. Pasar ini adalah Pasar Tradisional. Saya berpikir, di pasar ini bakal ada jajanan atau makanan tradisional.
Dan memang benar. Saya menemukan seorang ibu yang menjajakan jajanan kue, atau makanan ringan tradisional. Banyak kue yang dijual, tapi perhatian saya tertuju ke salah satu kue yang dibeli oleh teman saya Hariadhi.
Nama Kue ini adalah Kue Pasung. Wah!Â
Kue dibeli dahulu, nanti kami akan menyantapnya belakangan. Harga murah meriah. Seribuaan saja.Â
Dan ternyata, teman saya, bukan hanya membeli Kue Pasung saja. Dia ditawari pepes Belut. Kalau biasanya kita menyantap pepes ikan dan pepes jamur atau ayam, kali ini ada Pepes Belut.Â
Usai membeli, akhirnya saya dan Hariadhi kembali menjelajahi pasar. Dan kami menemukan penjual es campur. Namanya Es Campur Pamarayan. Walaupun hari masih pagi, nggak ada salahnya mencoba es Campur ini/
Saatnya mencoba es campur Pamarayan ini. Es Campur Pamarayan, seperti es campur pada umumnya. Ada cincau, pacar cina, puding dan lainnya. Tapi yang menarik adalah, ada tambahan kacang hijaunya.Â