Mohon tunggu...
Togar Sianturi
Togar Sianturi Mohon Tunggu... Lainnya - Direktur

SolusiPro

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ini Bukan Lebay!

12 Juni 2012   01:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:05 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matius 5:5 ITB  Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

Mat 5:5 KJV  Blessed are the meek: for they shall inherit the earth.

Lemah lembut itu jauh dari pengertian tidak berdaya, pengecut, menyerahkan segala hak kita begitu saja atau kepicikan, selalu mengalah dan kalah. Lemah lembut itu sama sekali tidak sama dengan lemah gemulai. Lemah lembut itu adalah lawan kata dari kasar, marah dan dendam. Lemah lembut berarti tidak mudah terprovokasi untuk cepat marah, tidak menjadi orang dengan “sumbu pendek”. Lemah lembut itu lebih kepada perkara inner seseorang daripada perkara eksternalnya, lebih dekat kepada hati seseorang daripada fisiknya.

Lemah lembut tidak sama dengan lebay

Perhatikan bagaimana Yesus juga menuntut hakNya: "Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?" (Yohanes 18:23). Atau Paulus: "Tanpa diadili mereka telah mendera kami, warganegara-warganegara Roma, di muka umum, lalu melemparkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau mengeluarkan kami dengan diam-diam? Tidak mungkin demikian! Biarlah mereka datang sendiri dan membawa kami ke luar." (Kisah 16:37)

Sedangkan Yesus adalah pribadi yang paling lemah lembut yang pernah ada, tetapi Ia sendiri tidak selalu dalam keadaan menyerahkan segala sesuatu begitu saja kepada orang lain. Dia yang akan memegang kemudi kebenaran untuk selamanya, masakan menyerahkan  itu kepada orang jahat? Sehingga Ia juga ada masanya akan membela hakNya demi kebenaran, demikian juga dengan Paulus. Namun orang yang lemah lembut selalu bersedia untuk mengalami penderitaan.

Kita harus membedakan kelemah lembutan dengan ke-lebay-an. Keduanya sangat jauh berbeda dalam operasionalnya. Menjadi lemah lembut, kita tetap kuat. Ilustrasi paling mudah adalah kuda liar yang sudah dijinakkan, kekuatannya masih sama tetapi sekarang ia serba terkendali dan bisa diatur. Kita tidak cengeng, mudah menyerah dan kurang semangat berjuang dengan menjadi lemah lembut. Sama sekali tidak.

Lemah lembut adalah bukti dari kebesaran jiwa kita

Kelemah lembutan membuktikan bahwa jiwa kita tidak kerdil. Kita bisa toleransi meskipun standar kita sangat tinggi, kita bisa mendengarkan meskipun kita adalah pemimpin besar, kita bisa memberi meskipun kita sangat berhemat, kita bisa mendengarkan masukan meskipun dari orang yang kita pimpin. Jiwa kita yang besar tampak dari kemampuan kita menampung banyak hal yang tak semestinya dan tidak dalam urutannya.

Jiwa itu benar seperti balon yang dapat diperbesar atau diperkecil, elastis. Kita memutuskan untuk menjadi pribadi yang bersumbu panjang atau pendek, itu adalah keputusan kita. Cobalah ukur kebesaran jiwa kita ketika kita berhadapan dengan mereka yang di”bawah” kita, ketika mendapat perlakuan yang tidak semestinya.

Lemah lembut berarti rela menderita karena percaya Tuhan akan bela

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun