Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setiap Pilihan, Selalu Mengandung Resiko

24 Februari 2017   20:17 Diperbarui: 24 Februari 2017   20:34 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setiap pilihan selalu mengandung resiko. Meniti jembatan,bisa saja terjadi ditengah jalan jembatannya putus., tapi itulah namanya hidup yakni berani mengambil keputusan, harus siap menanggung resikonya. | Ilustrasi: KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO/Kompas.com

Setiap Pilihan Selalu Mengandung Resiko

Beberapa bulan yang lalu,sewaktu kami sedang berada di Indonesia, saya dapat telpon dari  Laila.putri  teman baik saya,bahwa rencana pernikahannya dibatalkan. Karena calon suaminya mendapatkan kecelakaan dan mengalami kelumpuhan. Tentu saja saya sangat kaget,karena sebelumnya, kami sudah merencanakan jauh jauh hari,untuk hadir dalam pernikahan mereka.

“Leila, calonnya kecelakaan ,koq pernikahan di batalkan? Bukannya ditunda,hingga calonnya sembuh?” tanya saya penasaran. Tapi Laila menyawab:” Menurut analisa dokter yang merawat Faisal, (bukan nama sebenarnya).akan mengalami kelumpuhan yang permanen,Opa” Saya sudah menjenguk Faisal dan bicara dengan dokternya ,bahwa memang menurut analisa dokter,kelumpuhannya bersifat permanen. Faisal  sendiri sudah mengkhlaskan,untuk membatalkan rencana pernikahan kami. “

Mendadak,ada rasa pahit dalam hati saya,walaupun yang diputuskan bukan diri saya dan saya hanya mengenal Faisal sepintas saja. Tapi entah mengapa ,saya terbayang pengalaman pribadi saya sendiri.

Karena saya diam,Laila melanjutkan.: ”Saya masih muda Opa.,baru 24 tahun dan sungguh saya tidak dapat membayangkan,kalau harus hidup bersama suami yang lumpuh. ”Serasa kerongkongan saya kering dan dengan susah payah saya menjawab:” Baik,kalau begitu Laila, saya doakan, Laila dapat jodoh yang baik.Salam untuk ayah dan bunda ya.”

Dibohongi Calon Suami?

Sejak ,menceritakan tentang batalnya rencana pernikahan mereka,karena calon suaminya Faisal,mengalami kelumpuhan total,Laila tidak pernah lagi menghubungi saya,begitu juga ayah dan bundanya. Saya hanya berpikiran positif saja,mungkin mereka sangat sibuk.

Mendadak,malam ini saya dapat pesan via What;sApp:”Opa, saya dibohongi Faisal. Ternyata ia tidak lumpuh permanen. Ia sudah sembuh dan akan menikah bulan depan dengan Lidya,yang dulu menjadi saingan saya”

Dan saya hanya dapat menjawab singkat”Laila,sebuah pilihan,selalu mengandung resiko . Laila sudah memilih,untuk membatalkan pernikahan kalian .Dan ternyata ,analisa dokter meleset dan Faisal sembuh.berarti bukan Faisal yang membohongi. Seperti Faisal dulu mengikhlaskan Laila.untuk meninggalkannya dalam keadaan sakit parah,maka kini :Laila harus bisa juga mengikhlaskan Faisal untuk menikah dengan gadis lain”

Tidak ada lagi jawaban dari What’sApp

Apa sesungguhnya hubungan ,antara apa yang terjadi antara Laila dan Faisal,sehingga saya ikut merasakannya? Karena saya pernah berada dalam posisi untuk dipilih ,yakni ditunggu atau ditinggalkan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun