Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ini Sebabnya Pak Jokowi Berang Mendengarkan Kata "Anjlok"

27 Juli 2017   21:41 Diperbarui: 28 Juli 2017   10:17 2119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mendengar secara langsung dari orang nomor satu di Republik Indonesia ini,tentu tidak dapat dianggap angin lalu. Sebagai warga Indoinesia patut merenungkan ,mengapa kata :"anjlok" ini sampai  membuat Presiden RI  - Joko Widodo menjadi tidak senang,kalau tidak mau dikatakan marah.?
"Saya tidak suka mendengar kata :"anjlok".Saya anti kata anjlok. Kalau dibilang resesi,bukan cuma negara kita saja yang mengalaminya,tapi juga negara maju seperti di Eropa dan Amerika Serikat". Kalimat ini dikutip secara langsung dari pak Jokowi,ketika mendapatkan kesempatan untuk makan siang di istana.


Walaupun sudah lama berlalu,tapi tidak ada salahnya  menyempatkan diri ,untuk mencari tahu,apa sih sesungguhnya yang dimaksudkan dengan :"anjlok?".Mengapa Jokowi sampai sangat serius menanggapinya,sehingga menggunakan kata :"Saya anti ,kata anjlok?" Pasti ada sesuatu yang memiliki konotasi sangat negatif terhadap negeri kita.


Mencoba mengutip dari KBBI Online,maka kata anjlok memiliki pengertian sebagai berikut :


"an*jlok v 1 meloncat ke bawah dr tempat ketinggian (dng posisi kedua kaki sbg tumpuan); 2 turun dr posisi semula (tt jembatan, bangunan, dsb); 3 keluar dr rel (tt kereta api); 4 turun banyak dl waktu sangat singkat (tt harga, berat badan, kesehatan orang, dsb)"


Masih belum puas rasanya,saya coba klik di wikipedia dan mengutipnya disini:
"Sebuah kereta api dikatakan anjlok jika kereta tersebut keluar dari rel. 

Ternyata yang dapat saya tangkap artinya adalah :" keluar dari rel atau meloncat kebawah".Dan rasa kekecewaan Jokowi mendengarkan kata anjlok tersebut,rupanya tidak pupus begitu saja.

Hal ini dapat disimak dari pernyataan Pak Jokowidodo di Asia World Expo di Hong Kong,seperti dikutip oleh Detik Com:" Di Asia World Expo, Hong Kong, 30 April kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia menempati ranking tiga di dunia."


Sedangkan menurut ,CNN Indonesia -- Pricewaterhouse Coopers (PwC), lembaga konsultasi ekonomi internasional mencatat ekonomi Indonesia masih bertengger di posisi delapan dari seluruh dunia. Sementara pada tahun 2030, ekonomi Indonesia diprediksi mampu merangsek naik ke posisi kelima .Hal ini senada dengan pemberitaan Liputan 6 com,bahwa posisi ekonomi Indonesia,kelak akan menduduki posisi keempat.


Waktu Akan Menjadi Saksi


Sebagai bagian dari 245 juta warga Indonesia,tentunya kita semuanya berharap agar ekonomi Indonesia,akan berada dibaris terdepan ,dalam meningkatkan kehidupan masyarakat. Tapi seperti kata pribahasa :"Time will be the witness" -"Waktulah yang akan menjadi saksi"


Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun