Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hindari Hidup dengan Hati Mendua

21 Februari 2017   21:09 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:22 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Merasa tidak dihargai atau merasa tidak diberikan kesempatan tentu akan menciptakan rasa tidak senang dalam diri. Hal ini sangat manusiawi, akan tetapi tentu perlu introspeksi diri, mengapa hal ini terjadi? Jadi tidak langsung mempersalah orang lain padahal mungkin saja, sumber kesalahan berada pada diri kita sendiri, tanpa disadari. Kalau hal ini sampai terjadi pada diri kita, maka kita bisa memilih, untuk memutuskan apa yang terbaik bagi diri dan terbaik bagi perusahaan. Jangan pernah bekerja dengan hati yang mendua.

Ditilik Masa Kerja, Paling Senior, Tapi Tidak Pernah Kebagian Promosi Jabatan, Mengapa?

Ditilik dari masa kerja, termasuk karyawan yang paling senior,tapi kenapa tidak kebagian promosi jabatan? Nah,tentu bukan saya yang bertanya,melainkan  salah satu putra sahabat saya di Jakarta. Tapi yang namanya curhat, tentu bersifat privacy,maka jelas saya tidak menyebut nama aslinya,bahkan menjauh dari hal hal yang dapat mengindentifikasikan sosok orang yang sesungguhnya.

Agus (bukan nama sebenarnya), sudah lama bekerja di salah satu perusahaan nasional ,yang berkantor pusat di Jakarta. Menurut Agus, sudah 12 tahun ia menghabiskan waktunya untuk bekerja disana,yakni begitu selesai mengantongi ijazah Sarjana Ekonomi,langsung dapat kerja disini. Selama ini sama sekali tidak ada masalah. Namun belakangan ada dua promisi jabatan di perusahaannya, sebagai Manager dibidang Produksi dan sekali lagi manager dibidang penjualan.

Masih menurut Agus,bukan hanya dirinya yang yakin,bahwa salah satu dari lowongan tersebut,karena manager yang sebelumnya resign dari perusahaan,akan diberikan pada dirinya. Bahkan teman teman sekantor sudah memberikan ucapan selamat kepadanya.

Tetapi ketika dalam briefing yang dipimpin Direktur Utamanya.,sewaktu nama yang disebutkan bukan dirinya, Agus seakan tidak percaya akan apa yang didengarnya. Dan tak satupun dari lowongan jabatan manager yang diberikan kepadanya. Agus merasa amat sangat kecewa. Sejak saat itu ,ia bekerja dengan setengah hati,karena hatinya tidak dapat menerima kenyataan pahit tersebut. Semakin banyak teman teman menghiburnya,bukannya merasa terhibur,malahan hatinya semakin merasa sakit.

Minta Saran

Kesimpulannya,Agus minta saran kepada saya, apa yang sebaiknya dilakukannya?

Memberikan saran,pada orang yang sedang terluka perasaannya,tentu saja harus sangat hati hati.Karena bisa saja,maksud baik kita,akan salah diterjemahkan dan malahan menciptakan jurang pemisah antara kami .

Maka saya hanya memberikan saran secara umum

Kalau memang merasa sudah tidak lagi ingin bekerja disana, jalan terbaik tentu adalah mengundurkan diri Karena dengan tetap bekerja disana,tapi dengan setengah hati,maka ada dua pihak yang dirugikan,yakni:perusahaan dimana ia bekerja,karena dengan suasana hati tidak nyaman,Agus akan bekerja setengah hati.Hal ini,pasti tidak baik untuk perusahaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun