Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Toleransi Tidak Jatuh dari Langit

5 April 2019   19:33 Diperbarui: 5 April 2019   20:10 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walaupun Perda sudah dibuat, namun karena pada dasarnya ,mereka tidak menerima bahwa hidup ini harus saling menghargai dan saling menghormati ,dalam segala keberagaman,maka terjadilah hal hal yang tidak diinginkan,seperti yang sudah kita baca dalam berbagai media.

bandung-2-5ca74a21cc528352cc551dd5.jpg
bandung-2-5ca74a21cc528352cc551dd5.jpg

foto: tjiptadinata effendi

Pendidikan  Terbaik Adalah Contoh Teladan Orang Tua

Bagi anak anak,yang paling cepat diserap adalah apa yang mereka lihat,dengar dan rasakan. Peristiwa demi peristiwa,secara tanpa sadar akan direkam oleh alam bawah sadar mereka dan kemudian menjadi bagian dari sikap mental mereka ketika beranjak dewasa. Sementara  berbagai nasihat panjang lebar,yang tidak disertai dengan contoh teladan dari para orang tua,hanya akan singgah sesaat ,untuk kemudian mereka lupakan

Contoh teladan sekecil apapun,merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk sikap mental anak,menjadi sosok yang toleransi. Misalnya, dirumah kami di Wisma Indah di kota Padang, karena sering teman teman datang bertandang ,maka ada ruang untuk Shoat dan Sajadah yang khusus disediakan. Tidak jarang teman teman makan bersama dirumah kami bahkan bila tiba bulan puasa,teman teman datang untuk berbuka puasa bersama. 

Dirumah kami  tidak memasak daging babi. Kalau kami ingin makan babi panggang ,maka kami kerestoran di pondok.Karena itu,kalau teman teman datang atau adik adik ipar dan keponakan kami yang Muslim datang,mereka tidak ragu untuk makan dirumah kami.

Karena sudah terbiasa sejak kecil.maka ketika mereka beranjak dewasa dan berkeluarga,kami sama sekali tidak perlu  nyinyir menasihati begini dan begitu ,agar hidup bertoleransi,karena mereka sudah menjiwainya. Kami bersyukur,belum pernah anak cucu kami ,berselisih paham,karena urusan beda suku ,maupun beda agama. 

Hidup Damai Dalam Keberagaman Sungguh Merupakan Kebahagiaan Tersendiri

Setiap kali, ada kesempatan  kami pulang ke Indonesia,disambut dengan penuh kehangatan.Bukan hanya dikampung halaman kami di Padang,tapi kami juga diundang untuk makan malam bersama teman teman di kota Bandung. 

Sungguh,seperti kata pribahasa :"Seribu teman masih terlalu sedikit. Seorang musuh sudah terlalu banyak" Hidup damai tanpa musuh,tanpa dendam dan kebencian,sungguh merupakan sebuah kebahagiana tak ternilai

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun