Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sumatera Barat "Kampuang Den Nan Jauah di Mato"

5 Juni 2018   09:05 Diperbarui: 5 Juni 2018   13:07 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangun dari Keterpurukan

Belajar dari pengalaman pahit yang dialami oleh warga Sumbar dan belajar juga dari pengalaman yang tidak kurang mengerikan dari peristiwa Tsunami di Aceh, telah menjadikan Pemda di Sumatera Barat waspada mengingat bahwa bila terjadi tsunami, maka beberapa daerah yang akan berhadapan langsung dengan Tsunami. Seperti Padang yang terletak di pinggir Samudra Hindia, Pariaman, yang lokasinya sekitar 57 km dari kota Padang, Pulau Mentawai, Pesisir Selatan, dan Kabupaten Agam dan Pasaman.

dok.pri
dok.pri
Diperkirakan akan ada ratusan ribu orang yang akan mengungsi, maka pemerintah daerah sudah mulai membangun Shelter. Yang merupakan gedung, yang dapat menampung para pengungsi, bila kelak terjadi tsunami. Bahkan ada landasan helikopter yang dipersiapkan. Untuk membangun Shelter di SMA Negeri dibutuhkan biaya sebesar 39 Miliar rupiah. yang berasal dari sumbangan masyarakat dan yayasan sosial. Masih ada di sekolah Theresia, yang juga dibangun Shelter untuk menampung in case of emergency.

Lokasi shelter yang berada di lantai tiga gedung tersebut berada pada ketinggian 16 meter dari permukaan laut. Di lantai atas yang berfungsi sebagai selter ini ditaksir mampu menampung sekitar 2.000 warga setempat. Gedung ini juga dilengkapi sejumlah gudang dan penampung air yang dalam keadaan darurat akan berfungsi sebagai tempat penyimpangan logistik.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Bangunan yang didesain dengan kekuatan hingga 9 SR ini juga dengan landasan helikopter untuk mempermudah akses bantuan. Yayasan Budha Tsu Chi yang menggelontorkan dana untuk pembangunan selter tersebut juga menyiapkan protap yang harus dijalankan penjaga sekolah saat gempa besar mengguncang.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Paryitno, menyebutkan Kota Padang telah memiliki total 70 buah shelter yang tersebar di daerah pantai atau zona merah untuk mitigasi bencana, terutama tsunami.

 "Keberadaan shelter ini penting karena 60 persen dari sekitar satu juta penduduk Padang atau sekitar 600 ribu orang, tinggal dan beraktifitas di pinggir pantai atau zona merah. Mereka harus memiliki tempat perlindungan yang dekat jika terjadi gempa yang menyebabkan tsunami," katanya. (sumber: salah satu pengurus Yayasan Budha Tsu Chi/haluan / antara dan sumber lainnya)....

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Pantai Sudah Tidak Lagi Menakutkan

Walaupun luka batin masih tetap menyisakan kepedihan mendalam, namun ada hal-hal yang membesarkan hati, misalnya, warga kota Padang sudah tidak lagi takut bersantai ria di tepi pantai. Bahkan setiap sore mendatang, ratusan warga, terutama muda-mudi memenuhi pantai Padang dan Pantai Purus, untuk menikmati rujak pedas sambil memandangi mentari tenggelam dan menyisakan warna-warni memukau. Jangan lupa berpose sebagai kenangan.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Atau menikmati  panorama dari jembatan Siti Nurbaya sambil menikmati jagung bakar yang dijual di sana. Memandangi sungai Batang Arau yang dilayari oleh kapal kapal penangkap ikan maupun kapal yang menjadi penghubung antar pulau, misalnya ke Pulau Mentawai.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dari sini jangan lupa berfoto sejenak di tugu Pahlawan tak dikenal, yang berada satu lokasi dengan Museum Adiyawarman. Di depan museum ini ada rumah bangunan peninggalan Belanda yang menjadi rumah tinggal bagi para frater. Di kiri-kanan ada rumah sekolah dasar RK1 dan RK2, serta SMA  don Bosco yang merupakan salah satu sekolah terbaik di Sumatera Barat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun