Mohon tunggu...
Tias Arta Putra
Tias Arta Putra Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Future statistician

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Gejolak Komoditas Kedelai di Indonesia

18 November 2019   20:48 Diperbarui: 18 November 2019   20:59 1237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang keberadaannya sering diburu di Indonesia. Karena tanaman pangan ini sering dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, permintaan akan komoditas tanaman pangan ini pun di pasar Indonesia sangat tinggi. Tak hanya dijual di pasar tradisional, kedelai pun dapat kita jumpai di pasar swalayan dalam bentuk utuh maupun hasil olahannya.

Kedelai merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang sangat populer di Indonesia. Kedelai banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk diolah menjadi tempe, tahu, dan susu kedalai, dll. Bahkan sisa hasil dari pengolahan tahu pun dapat dimanfaatkan untuk dijadikan makanan lain seperti oncom.

Konsumsi kedelai dan hasil olahannya sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Misalnya saja konsumsi tempe dan tahu. Tempe dan tahu merupakan makanan khas Indonesia yang sangat disukai oleh masyarakat. Makanan terasa kurang lengkap jika belum ada tempe atau tahu yang mendampingi.

Tingginya konsumsi kedelai membuat permintaan akan komoditas ini pun tinggi. Permintaan yang tinggi akan komoditas ini akan memengaruhi ketersediaan kedelai itu sendiri. Karena banyaknya permintaan dan ketersediaan komoditas kedelai dalam negeri yang terbatas, maka ketersediaan kedelai pun harus dipenuhi dengan cara mengimpor kedelai dari luar negeri.

Ketersediaan akan kedelai di pasar sangat dipengaruhi oleh produksi kedelai itu sendiri dari petani. Produksi kedelai dalam negeri yang tinggi tentunya akan membuat ketersediaan akan komoditas kedelai pun terpenuhi. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan kedelai ini akan mampu menekan impor kedelai dari luar negeri dan akan menaikkan ekspor kedelai.

Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 982.598 Ton. Produksi kedelai pada tahun 2018 ini naik sebesar 82,39% dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 538.728 Ton. Produksi kedelai ini dihitung berdasarkan kualitas produksi biji kering.

Share atau penyumbang produksi kedelai terbesar terhadap produksi kedelai di Indonesia adalah provinsi Jawa Timur. Produksi kedelai di provinsi ini adalah sebesar 244.442 Ton. Share atau penyumbang produksi kedelai terkecil terhadap produksi kedelai di Indonesia adalah provinsi Maluku Utara yaitu sebesar 115 Ton. Sementara itu, di provinsi Bangka Belitung dan DKI Jakarta tidak terdapat produksi kedelai.

Untuk kenaikan produksi kedelai dari tahun 2017 ke tahun 2018, provinsi Sumatera Barat menjadi provinsi dengan kenaikan produksi kedelai tertinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya. Angka kenaikan produksi di provinsi ini mencapai 1369,74% dari produksi kedelai tahun sebelumnya yang hanya sebesar 76 Ton menjadi 1.117 Ton di tahun 2018.

Sementara itu, terdapat juga penurunan produksi kedelai di beberapa provinsi di Indonesia. Provinsi Maluku menjadi provinsi dengan penurunan produksi kedelai tertinggi yaitu sebesar -84,03%. Sebelumnya, produksi kedelai di provinsi Maluku pada tahun 2017 sebesar 1.428 Ton. Namun pada tahun 2018, produksi kedelai di provinsi ini pun menurun menjadi sebesar 228 Ton saja.

Jika dilihat dari luas panen kedelai, luas panen kedelai di Indonesia pada tahun 2017 hanya sebesar 355,799 Ha. Pada tahun 2018, luas panen kedelai di Indonesia meningkat menjadi 680.373 Ha. Luas panen pada tahun 2018 ini naik sebesar 91,22% dari tahun sebelumnya.

Share atau penyumbang luas panen kedelai terbesar terhadap luas panen kedelai di Indonesia adalah provinsi Jawa Timur. Luas panen kedelai di provinsi ini adalah sebesar 166.461 Ha. Share atau penyumbang luas panen kedelai terkecil terhadap luas panen kedelai di Indonesia adalah provinsi Maluku Utara yaitu sebesar 130 Ha. Sementara itu, di provinsi Bangka Belitung dan DKI Jakarta tidak terdapat luas panen kedelai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun