Mohon tunggu...
Theresia sri rahayu
Theresia sri rahayu Mohon Tunggu... Guru - Bukan Guru Biasa

Menulis, menulis, dan menulislah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pilkada Lima Menit

27 Juni 2018   09:58 Diperbarui: 27 Juni 2018   11:02 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Tribun Jogja - Tribunnews.com

Karto menarik nafas dalam. Sebentar -- sebentar pria setengah baya itu memperbaiki posisi duduknya di kursi tunggu. Raut gelisah terpancar dari wajahnya, keringat dingin mulai turun dari pinggiran kepalanya, lantas ia pun menyekanya dengan tangan kirinya. Sementara di tangan kanan yang mulai basah Karena keringat itu, digenggamnya selembar kertas putih berukuran setengah bagian kertas A4.

Karto menoleh ke kanan dan ke kiri, seperti mencari seseorang. Tak berselang lama, Kang Juki muncul di pintu masuk TPS. Ia tersenyum sumringah demi dilihatnya Karto, pun sebaliknya. Karto bangkit berdiri menghampiri Kang Juki, lalu bersama -- sama keluar dari sana.

"Ini, Kang." Karto mengulurkan kertas yang sedari tadi digenggamnya.

Kang Juki menerima kertas itu, lantas ia pun tergelak mengetahui kertasnya sedikit lembab terkena keringat dari tangan Karto. Ia menepuk -- nepuk punggung Karto. Lalu ia meninggalkan Karto di luar, sementara itu ia sendiri masuk kembali ke area TPS.

"Kang, tunggu siapa ?" Tanya Amran. Dia adalah salah satu aktivitis partai.

"Tidak, Nak Amran." Karto terkejut punggungnya ditepuk oleh Amran dari belakang.

"Ohh, kalau begitu, ayo masuk ke dalam." Ajaknya.

"Sudah, Nak." Karto menunjukkan ujung jari kelingkingnya yang berwarna ungu tua.

Di usianya yang tak lagi muda, Karto Sudah beberapa kali mengikuti pemilihan. Kali ini ia harus memilih Bupati dan Wakil Bupati di daerahnya. Itu yang membuatnya agak gugup. Karto mengaku tidak terlalu mengenal sosok -- sosok yang akan dipilihnya.

Ia masih ingat obrolannya dengan Emon saat bersama -- sama mencari rumput kambing.

"Kang, nanti pemilihan mau pilih siapa ?" Tanya Emon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun