Mohon tunggu...
Faridhian Anshari
Faridhian Anshari Mohon Tunggu... -

Seorang spectator sedari kecil yang "kebetulan" menjadikan sepakbola sebagai teman dan ramuan dalam eksperimen ajaibnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mari Menjadi Ahli Nujum Piala Dunia

13 Juni 2018   01:48 Diperbarui: 13 Juni 2018   02:09 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di grup G, jelas nama Inggris yang akan menjadi sorotan layaknya di setiap Piala dunia yang diikuti oleh Three Lions. Sang juara 1966, akan ditemani oleh kuda hitam (yang kali ini) berubah menjadi Black Panther karena permainan dan skill individu pemainnya di atas rata-rata seluruh 3 kontestan lain. Generasi emas Belgia akan memainkan piala dunia keduanya dengan penuh perasaan tanda tanya dan berdoa agar terhindar sial menghadapi Argentina layaknya empat tahun lalu. Selain Inggris dan Belgia, grup ini akan di isi oleh Tunisia dan Panama- yang menjadi debutan kedua setelah Islandia untuk Piala Dunia kali ini. 

Persaingan di grup ini hanya akan menampilkan sisi menariknya ketika anak asuhan Southgate melawan pasukan pimpinan Roberto Martinez dan Thiery Henry yang baik pelatih dan pemainnya cukup kenyang asam garam liga inggris. Eden Hazard akan menunjukan sisi magis-nya dalam tiga pertandingan grup, layaknya sang senior Enzo Scifo yang sempat membawa nama harum Belgia dimasa lalu. 

Posisi tim di grup ini cukup mudah untuk ditebak. Belgia akan menang di seluruh pertandingan grup dan meraih nilai sempurna (9) dan ditemani oleh Inggris yang cukup beruntung bisa mengalahkan Tunisia dan Panama (poin 6), serta Tunisia yang mencoba pulang ke Afrika dengan sedikit nama harum, yang mengalahkan Panama (poin 3), dan sang debutan yang hanya bisa tersenyum karena cukup bahagia dapat bermain di Piala Dunia melawan pemain-pemain level internasional. Belgia dan Inggris akan melenggang manis ke babak 16 besar.

Nah untuk grup terakhir, grup H yang berisi keempat tim dengan ranking FIFA yang cukup seimbang. Polandia menjadi pengisi pertama grup ini karena ranking bagusnya di FIFA. Robert Lewandowski akan ditemani oleh rekan satu timnya di Bayern Muenchen, James Rodriguez yang kali ini didorong oleh rasa penasaran empat tahun lalu, akan membawa Kolombia terbang tinggi mengalahkan Jepang dan Senegal yang menjadi musuh lain di grup terakhir. 

Jika dilihat dari kekuatan, tidak ada yang menonjol layaknya Prancis di grup C maupun Brazil di grup E, namun justru grup ini yang paling membuat saya pusing untuk menebak siapa yang akan lolos ke babak berikutnya. Nama Jepang, akan saya eliminasi terlebih dahulu. Kegaduhan di tingkat federasi yang mengganti pelatih tim nasional, dua bulan menjelang Piala dunia dapat menjadi petaka besar untuk raksasa Asia sekelas Jepang. Kemungkinan besar Jepang hanya akan berjuang untuk tidak pulang dengan rasa malu karena menelan tiga kali kekalahan. 

Sehingga posisi runner up menjadi rebutan untuk Polandia dan Senegal. Kolombia pantas dikedepankan sebagai juara grup karena komposisi pemainnya yang rata-rata masih sama dengan tim kuda hitam empat tahun lalu. Polandia memiliki peluang yang besar, namun rasanya Senegal yang akan melaju ke babak berikutnya karena kolektifitas tim yang dimiliki. Jangan lupa Senegal memiliki penyerang sayap yang menurut saya setara level Neymar dan Willian Borges. 

Nama Saido Mane dan Keita Balde dapat menjadi pembeda melawan Polandia yang sepertinya masih akan terlalu bergantung kepada sang kapten, Lewandowski. So, Kolombia dan Senegal rasanya akan melaju bersama untuk melengkapi 16 kontestan babak perdelapanfinal Piala Dunia.

Itu dia hasil ramalan saya di fase grup Piala dunia 2018, yang rasa-rasanya masih akan meloloskan tim-tim besar ke babak berikutnya. Kemungkinan besar kuda hitam yang akan diperhitungkan adalah Denmark Serbia dan Senegal serta sambil berharap tuah tuan rumah dapat membawa Rusia berjalan jauh layaknya kiprah hebat mereka di Euro 2008. 

Kenapa saya tidak melanjutkan ramalan saya di level berikutnya, 16 besar 8 besar hingga meramal siapa yang akan menjadi juara? Jawabannya karena dengan meramal 8 grup saja, konsentrasi saya sudah terkuras belum lagi masih harus menanak nasi untuk sahur nanti, serta packing perlengkapan mudik. 

Semoga saya dapat melanjutkan ramalan lanjutan setelah beberapa pertandingan Piala dunia bergulir sekaligus untuk mengetes apakah ramalan saya jitu, atau saya hanya sekedar tebak - tebak berhadiah mengisi kolom tulisan saya. Anyway, selamat menonton Piala dunia 2018 dengan segala dramanya dan selamat ber-Lebaran. Mohon maaf jika ramalan saya melukai lahiriah dan batin anda. Cheers. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun