Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ini Dia 3 Larangan KPU di Minggu Tenang

13 Februari 2017   08:25 Diperbarui: 13 Februari 2017   14:46 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Liputan6.com

Katanya sekarang minggu tenang 

Namun kenapa air tergenang 

Siapapun pasti tidak akan senang 

Karena kami tak hendak berenang 

Katanya sekarang minggu tenang. Namun tak setenang diri kandidat. Semua serba salah entah apa yang akan dilakukan. Berjalan mondar mandir sembari pegang kepala. Sesekali digaruk apakah rambut gatal belum di keramas ketika senja. 

Katanya sekarang minggu tenang. Sudahkan semua baliho, spanduk dan leaflet di copot. Tak boleh ada lagi wajah paslon di area umum. Semua harus bersih karena dindingpun ingin tenang. Bebas dari corat coret dan tempelan memaksa tim sukses. 

Katanya sekarang minggu tenang. Ini dia sulit dikendalikan. Media social sepertinya tak pernah tenang. Siapa yang bisa melarang telunjuk jari bermain di telepon genggam. Walaupun KPU telah menyatakan berkali kali “ ini hari tenang” jangan lagi kampanye di medsos resmi paslon. Itu dilarang. 

Katanya sekarang minggu tenang. Galibnya hanya 3 hari saja menjelang rabu 15 Februarri 2017. Tahanlah sedikit nafsu angkara murka saling menghujat antara sesama. Ech siapa anda berani melarang larang. Apa hak anda, urus diri sendiri toch resiko ditangan siapa. 

Katanya sekarang minggu tenang. Sebagian warga ada yang tak tenang. Bagaimana pula mau tenang kalau dapur belum berasap pagi ini. Itulah keluhan dhuafa, walaupun surat undangan telah tiba Tetapi bagaimana kami bisa sampai ke TPS, Ongkospun tak ada di saku celana. 

Sekarang minggu tenang. Masih akan adakah serangan fajar di subuh gelap rabu. Siapa mengetuk pintu. Siapa menyelusup di antara gang gang. Membawa amplop berisi uang. Masih adakah cara yang beginian, membeli suara orang perorang. Entahlah semoga pintu ku juga terketuk, kan ku potret amplop untuk dijadikani kenangan 

Katannya sekarang minggu tenang, Libur nasional telah dicanangkan. Eit Bapak Ibu jangan dulu jalan jalan ke tamanmini, ancol dan ragunan. Gunakan  hak suara nyonya dan tuan terleboh dahulu baru rekreasi keluarga.. Hanya sebentar saja khog. Sayang hak hanya sekali 5 tahun kalau tak dimanfaatkan. Ingat mencoblos bukan mencontreng kata KPU sekali lagi coblos. Tiada duanya pilih nomor 1 , 2 atau 3. 

Sekarang minggu tenang. Istana dan gedung bundarpun tenang. Jadual kerja kerja kerja telah di susun kemana pak Presiden kan bertandang. Jangan pula sampai salah ucap ketika berpidato karena sekarang minggu tenang. Juga para pejabat atau tokoh nasional silahkan ber medsos tapi ingat jangan berkampanye sembarangan 

Sekarang minggu tenang. Selasa besok masih tenang. Ada pemilik suara sakit dipembaringan. Ada yang di jeruji permasyarakatan. Semua berhak menggunakan hak pilih, tunggu saja nanti ada petugas TPS datang menjelang. Inga inga luber bermakna langsung umum bebas rahasia. 

Sekarang minggu tenang. Rabu petang telah ketahuan siapa pemenang siapa pecundang. Hanya satu yang menang atau 2 putaran. Entahlah Pemenang telah ditetapkan Tuhan Yang Maha Esa. Menjadi takdir ketika hasil quick count merenda televisi anda. Tak sampai hati kusebut pecundang namun itulah kata yang kurang layak dari pada terjungkal tertendang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun