Mohon tunggu...
Lina Budiarti
Lina Budiarti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Salah Menilai Ekspresi Wajah? Inilah Penyebabnya

21 Agustus 2017   09:47 Diperbarui: 21 Agustus 2017   10:02 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

EKSPRESI  WAJAH: BAGAIMANA OTAK MEMPROSES EKSPRESI WAJAH

Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa amigdala memiliki neuron yang berbeda yang menilai ambiguitas ekspresi wajah. Pernahkan Anda berpikir seseorang marah kepada Anda, tetapi ternyata Anda salah membaca ekspresi wajah mereka?

Peneliti dari Caltech baru-baru ini menemukan bahwa satu wilayah tertentu di otak, yang disebut amigdala, terlibat dalam pembuatan penilaian yang terkadang kurang tepat mengenai ekpresi wajah yang ambigu atau tajam. Identifikasi terhadap peran amigdala dalam kognisi sosial menunjukkan hasil tentang mekanisme neurologis di balik kondisi autisme dan kecemasan atau kegelisahan.

Penelitian dilakukan di laboratorium Ralph Adolphs oleh Bren, profesor psikologi dan Neuroscience dan profesor biologi dan kolaborator Ueli Rutishauser (PhD '08) dari Cedars-Sinai medical center di Los Angeles. Penelitian ini terdapat dalam jurnal Nature Communications edisi 21 April.

Adolphs mengungkapkan bahwa amigdala penting dalam pemrosesan ekspresi wajah. Akan tetapi kita mulai memahami bahwa amigdala menggabungkan banyak informasi kompleks untuk membuat keputusan yang berujung pada penilaian kita.

Saat melihat wajah, sel otak di amigdala merangsang atau melepaskan impuls listrik atau "spikes" sebagai respon. Namun peran sel wajah tersebut dalam kognisi sosial tetap tidak jelas. Adolphs dan rekan-rekannya mengukur aktivitas sel-sel atau neuron ini pada subjek dengan cara  menunjukkan gambar wajah yang memperlihatkan tingkat kebahagiaan atau ketakutan yang berbeda. Selain itu, mereka juga menunjukkan gambar wajah dengan ekpresi lebih ambigu atau netral, seperti ketidaksenangan yang sedang atau kebahagiaan yang ditutup-tutupi. Untuk setiap jenis gambar, subjek diminta untuk menyimpulkan apakah gambar wajah yang ditunjukkan tadi tampak ketakutan ataukah tampak bahagia. Peneliti kemudian menyelidiki bagaimana neuron bereaksi terhadap berbagai aspek ekspresi wajah, dan bagaimana aktivitas sel-sel wajah terkait dengan keputusan yang dibuat oleh subjek. 

Para peneliti menemukan bahwa ada dua kelompok neuron di amigdala

Selengkapnya di 

http://tentangbahasastra.blogspot.co.id/2017/08/salah-tebak-ekspresi-wajah-ini-dia.html?m=1

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun