Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mungkinkah AI Menaklukkan Manusia?

15 Juni 2019   05:30 Diperbarui: 15 Juni 2019   09:30 1783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seumpama, robot bisa saja membeli semua kebutuhan itu dari manusia. Lantas, bagaimana robot bisa mencari uang, karena untuk membeli tentunya memerlukan uang, baik itu uang cetak maupun elektronik.

Oke lah, jika bentuk robot itu tidak begitu realistis juga, karena AI itu kan tidak ada wujudnya. Jadi dengan cara kedua, mari kita bayangkan jika membuat AI sebagai program komputer, seperti virus (komputer).

Program virus bisa dibuat agar bisa berkembang biak sendiri. Lalu virus juga bisa dibuat untuk bisa masuk (membobol) ke dalam  sistem network yang dibuat oleh manusia, untuk menganalisa gerak gerik dan kemudian menirunya. Tentu ada banyak network di dunia saat ini, mulai dari network yang dimiliki oleh perorangan, institusi, industri bahkan negara sekalipun.

Kemudian jika diperlukan, kita bisa memberi kode (coding) pada program, supaya virus bisa merasakan apa itu "gembira", "sedih" dan lainnya.

Namun pertanyaannya adalah, apakah AI dalam bentuk program (virus) dengan segala kemampuan yang telah disebutkan itu bisa berjalan dengan baik dan lancar tanpa hambatan? Bagi pembaca yang pernah, atau bahkan sering berkutat dengan pemograman (coding), tentu akan paham betapa sulitnya mewujudkan itu semua sekaligus dalam program komputer, langsung jadi.

Karena programmer tentunya tahu, bahwa jika ada kesalahan sedikit saja pada saat coding, maka program akan "stuck" alias tidak bisa "jalan". Belum lagi, program tentu butuh beberapa kali testing, debugging, dan lainnya supaya bisa berjalan dengan sempurna alias tidak "macet" di tengah jalan.

Dari dua contoh diatas, kita bisa asumsikan bahwa memberikan "wujud" seperti robot, maupun yang tidak berwujud seperti program (virus) kepada AI, adalah suatu hal yang amat susah dan tidak mungkin dilakukan saat ini.

Lalu bagaimana jika sebaliknya? Yaitu memberi "kecerdasan" kepada "wujud" yang mempunyai sel? Andaikan nanti, manusia (atau apapun) bisa membuat wujud yang memiliki sel-sel hidup, apakah kecerdasan juga bisa diberikan kepada wujud itu secara instan?

Jika kita merunut sejarah terbentuknya tata surya sekitar 13 milyar tahun yang lalu, kemudian munculnya hewan yang mempunyai sel sederhana 1,5 juta tahun yang lalu, keberadaan Manusia Jawa atau Homo erectus paleojavanicus sekitar 500 ribu sampai 1 juta tahun yang lalu, maka kita tahu bahwa kecerdasan yang dipunyai oleh manusia saat ini tidak begitu saja muncul secara instan.

Perlu waktu ribuan bahkan jutaan tahun untuk kecerdasan, agar bisa menjadi sama dengan level yang dimiliki oleh manusia (modern) saat ini. Sehingga walaupun suatu saat nanti ada yang bisa membuat "makhluk hidup", namun  pasti perlu  waktu (yang tentunya tidak singkat) untuk bisa memberikan "kecerdasan" kepadanya.

Dari sini kita bisa menarik kesimpulan, bahwa dengan teknologi saat ini, kita tidak perlu khawatir tentang cerita-cerita AI yang menakutkan (misalnya AI bisa menaklukkan manusia).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun