Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lawan Aja Diri Kamu Sendiri, Gak Usah Nyalahin Orang Lain

10 Januari 2016   09:54 Diperbarui: 10 Januari 2016   14:32 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, apa yang kita rasakan?
Jadwal padet. Merayap gak? Banyak rencana ya. Syukurlah. Atau galau gak karuan. Males ngapa-ngapain. Apa lagi bete banget. Malu karena tampang gak bagus-bagus amat. Atau gak percaya diri karena gak bisa. Ahhh, itu cuma perasaan kita doang kok.

Terus, punya rasa apa lagi?
Benci sama orang lain atas sebab yang gak jelas. Sakit hati karena dibohongin. Atau emang pengen marah aja. Terus, gak sabar pengen cepet sukses kayak orang lain. Iri dan dendam gitu. Atau kecewa, karena yang dipengen gak bisa kesampean. Sekali lagi bilang, ahhhh itu cuma perasaan kita doang kok.

Ya elahhh, cuma segitu doang perasaannya. Dikit banget sih. Ada lagi gak, coba pikirin ayo...

Katanya, gak semua harapan sesuai kenyataan. Dan gak semua kenyataan sesuai dengan harapan. Kalo cuma ngomong emang gampang ya...

Lagian, namanya juga hidup, penuh dinamika. Manusia cuma ngejalanin kok, Allah yang atur semuanya. Kita cuma diminta ikhtiar. Selebihnya Allah yang tentukan. Adil kan...

Kata para sufi, dunia ini cuma panggung sandiwara. Kita hanya aktor yang main. Sutradaranya Allah.

Terus maksudnya apa?
Gak ada maksud apa-apa kok. Sabar aja. Gak ada satupun makhluk Allah yang gak punya masalah. Makan aja kalo kekenyangan jadi masalah. Iya gak...

Masalah itu pasti ada. Gak usah dihindari. Dan gak perlu juga kabur dari masalah keless. Terus, merasa menderita, nestapa. Segala rasa yang gak puguh dikumpulin. Apalagi rasa yang jelek-jelek. Ngeluhlah, betelah. Negatif mulu bawaannya. Ya elahhh, sempit banget hidup model gitu gak sekalian aja minta kiamat...

Terus maksud lo apa?
Busyet. Dah mulai bete lagi nih. Yang sabar ya. Tahu gak, perasaan kayak apapun. Hari ini atau besok, sebenarnya ada pada diri kita sendiri. Bukan ada di orang lain. Semua rasa yang jelek itu ada karena diri sendiri. Ternyata, musuhnya ya kita sendiri. Bukan orang lain, bukan pula keadaan. Kalo kata pejuang, “LAWAN AJA DIRI ELO SENDIRI”.

Ehhh, tahu gak. Nyatanya, banyak orang pengen mengubah DUNIA. Alasannya, karena di dunia ini banyak hal yang gak dia sukai. Dia gak demen ama keadaan ini. Wajar kalo dia ngotot mau mengubah dunia agar dunia mau ikut sesuai keinginan dia. Dia mati-matian, bertarung sekuat tenaga untuk menaklukkan dunia. Ambisi, cita-cita dan kekuatannya dikerahkan agar dunia berputar sesuai hasratnya. Luar biasa sekali dia. Yukk kita doain aja yang terbaik. Walau gak banget deh, ngubah dunia.

Ini juga nyata. Banyak orang yang pengen mengubah ORANG LAIN. Alasannya, karena orang-orang di sekitarnya adalah sumber kesenangan dan kebahagiaan. Tapi di saat lain, orang lain juga dianggap mendatangkan derita, kepahitan dan frustrasi. Maka, semua orang yang tak disukainya menjadi target mereka untuk diubah. Mereka bertarung lagi sekuat tenaga, mati-matian siang malam agar orang-orang di sekitarnya takluk sesuai maunya dia. Dengan cara apapun. Luar biasa lagi. Yukk, kita doain lagi, biar berhasil walau mustahil.

Pusing gak sih hidup kayak gitu. Mau ngubah DUNIA, mau ngubah ORANG LAIN. Itu nyata sekali ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun