Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB, Peneliti, Penulis, Senang belajar https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Happy Ramadhan 63: Kuliner Inovatif

29 Maret 2024   10:24 Diperbarui: 29 Maret 2024   10:26 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan, bulan suci umat Islam yang penuh berkah, juga menjadi momen penting bagi industri kuliner. Di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, bisnis makanan dan minuman mengalami peningkatan signifikan selama bulan ini. Tidak hanya sebagai waktu ibadah, Ramadhan juga menjadi ladang subur bagi inovasi dalam bisnis kuliner. Disini Kita akan menjelajahi bagaimana inovasi dapat menumbuhkan industri kuliner Ramadhan dari perspektif ekonomi, serta bagaimana pelaku bisnis dapat memanfaatkan momen ini secara optimal.

Peningkatan Permintaan Selama Bulan Ramadhan

Peningkatan permintaan makanan dan minuman selama bulan Ramadhan merupakan fenomena yang tidak dapat diabaikan. Banyaknya umat Muslim yang berpuasa sepanjang hari menimbulkan kebutuhan akan hidangan yang kaya akan gizi dan energi saat berbuka dan sahur. Menurut data dari Asosiasi Pengusaha Restoran dan Hotel Indonesia (PHRI), peningkatan permintaan makanan selama bulan Ramadhan dapat mencapai 30-40% dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.

Inovasi dalam Menu dan Konsep Bisnis

Dalam menghadapi peningkatan permintaan tersebut, pelaku bisnis kuliner perlu mengadopsi inovasi dalam menu dan konsep bisnis mereka. Salah satu strategi yang banyak ditempuh adalah dengan menyajikan menu-menu khas Ramadhan yang menggugah selera namun tetap seimbang nutrisinya. Contohnya, restoran-restoran kini seringkali menawarkan paket-paket berbuka puasa yang terdiri dari hidangan utama, minuman segar, serta makanan penutup yang menggoda.

Tidak hanya itu, konsep bisnis juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan pasar selama bulan Ramadhan. Misalnya, beberapa restoran menyediakan layanan pesan antar atau take-away untuk memudahkan konsumen yang ingin menikmati hidangan di rumah. Adopsi teknologi juga memainkan peran penting dalam mempermudah transaksi dan pengiriman, seperti aplikasi pemesanan makanan daring yang semakin populer.

Peningkatan Daya Saing

Dengan intensitas persaingan yang tinggi di industri kuliner, inovasi menjadi kunci utama untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar. Restoran-restoran yang mampu menghadirkan menu-menu baru yang unik dan berkualitas akan lebih mampu bersaing. Studi dari Universitas Indonesia menunjukkan bahwa restoran yang mengadopsi inovasi dalam menu mereka cenderung memiliki tingkat kunjungan dan penjualan yang lebih tinggi selama bulan Ramadhan.

Selain itu, pelaku bisnis juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan daya tarik bisnis mereka, seperti kualitas pelayanan, ketersediaan tempat duduk, dan ketersediaan fasilitas parkir. Semakin lengkap dan nyaman pengalaman yang ditawarkan kepada konsumen, semakin besar peluang untuk menarik pelanggan setia.

Dampak Positif bagi Ekonomi Lokal

Inovasi dalam bisnis kuliner Ramadhan tidak hanya memberikan manfaat bagi para pelaku bisnis, tetapi juga bagi ekonomi lokal secara keseluruhan. Dengan meningkatnya aktivitas bisnis di sektor kuliner, terjadi peningkatan permintaan terhadap bahan baku makanan lokal seperti daging, sayuran, dan rempah-rempah. Hal ini memberikan dorongan ekonomi bagi para petani dan produsen lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun