Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Lima Tahun Kemudian

20 Mei 2019   19:53 Diperbarui: 22 Mei 2019   16:58 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: susanspiritusgallery.com

Lima tahun kemudian kau akan melupakan namaku, tertawa dalam sebuah rumah singgah bersama seorang laki-laki dan balita yang sedang duduk di atas pangkuanmu.

Dalam lima tahun aku hanya akan menjadi kepingan puzzle yang tidak lagi kau cari, bagian kecil yang lipur, jelmaan sebuah kecup di dahi yang kaulupakan, atau segenggam salju yang perlahan mencair di tanganmu. Aku akan hilang.

Lima tahun ke depan aku akan menjadi lelaki menyedihkan yang berkedip hanya untuk menyelamatkan matanya dari debu jalanan, untuk merawatnya agar bisa melihat wajahmu dan anakmu satu kali lagi. Sebelum merasa benar-benar akan kehilanganmu selamanya.

Lima tahun lagi aku akan duduk sendirian di sebuah kursi kayu pada saat malam hari, ketika musim sedang kemarau, dan bintang-bintang menatapku dengan penuh rasa kasihan.

Lima tahun lagi, dan aku tidak tahu berapa lama waktu yang kuperlukan untuk bisa melupakanmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun