Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Mendorong Intimitas Remaja

14 April 2024   06:43 Diperbarui: 22 April 2024   00:11 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi intimitas remaja. (Foto: KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ)

Program bimbingan juga harus mencakup pelatihan khusus untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan kepercayaan diri. Ini penting karena tahap perkembangan remaja tidak hanya tentang mengatasi krisis internal, tetapi juga tentang menyiapkan diri untuk tantangan masa depan. 

Kegiatan seperti debat, teater, atau olahraga tim dapat sangat bermanfaat dalam hal ini, karena mereka mempromosikan kepercayaan diri dan keterampilan interpersonal.

Selain itu, penting bagi guru bimbingan konseling untuk bekerjasama dengan orang tua dan guru lain di sekolah untuk memastikan pendekatan yang kohesif dan terintegrasi. 

Kerja sama ini membantu menciptakan lingkungan yang mendukung bagi siswa untuk mengeksplorasi dan menyelesaikan masalah identitas dan hubungan. 

Komunikasi yang efektif antara semua pihak yang terlibat bisa memastikan bahwa intervensi yang dilakukan di sekolah dilanjutkan di rumah.

Penggunaan teknologi juga dapat meningkatkan implementasi teori Erikson dalam program bimbingan konseling. Platform digital dapat digunakan untuk menciptakan komunitas virtual di mana siswa dapat berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari rekan-rekan mereka dalam menghadapi tantangan yang serupa. 

Selain itu, aplikasi dan situs web yang menyediakan sumber daya psikoedukatif dapat menjadi alat yang berharga untuk membantu siswa memahami tahapan perkembangan yang mereka alami.

Akhirnya, evaluasi berkelanjutan dari efektivitas program bimbingan dan konseling adalah krusial. Ini mencakup pengumpulan umpan balik dari siswa, orang tua, dan staf pengajar, serta analisis data kinerja siswa. 

Evaluasi ini memungkinkan guru bimbingan konseling untuk menyesuaikan program secara dinamis dan memastikan bahwa kebutuhan semua siswa terpenuhi dengan baik.

Melalui penerapan teori perkembangan Erikson yang terintegrasi dengan praktik bimbingan dan konseling, sekolah dapat lebih efektif dalam mendukung remaja dalam menjelajahi dan memahami kompleksitas tumbuh kembang mereka. 

Ini, pada gilirannya, mempersiapkan mereka tidak hanya untuk sukses akademis tetapi juga untuk kehidupan sosial dan emosional yang sehat sebagai dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun