Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ayo Suporter, Dukung U-16 Kalahkan Malaysia dengan Respek dan Sportif

9 Agustus 2018   05:14 Diperbarui: 9 Agustus 2018   07:14 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang partai semifinal Piala AFF U-16 antara timnas Indonesia kontra Malaysia malam nanti (9/8/2018), banyak pihak yang khawatir.

Pasalanya, buntut dari masalah pemasangan Bendera Indonesia terbalik oleh pemian Malaysia di story instagramnya, berhasil memancing kemarahan suporter di Sidoarjo pada saat laga awal Malaysia meladeni Thailand di babak penyisihan.

Akibatnya, atas sikap Malaysia yang telah melaporkan kasus ini ke AFF, AFC, dan FIFA, kini PSSI dalam bahaya terkena hukuman dari FIFA.

Bila nanti malam, suporter di Sidoarjo kembali berulah, maka bukan hanya PSSI yang akan terkena sanksi, namun langkah  timnas U-16 ke final, sekalipun malam nanti  menyingkirkan Malaysia, tetap akan dipertimbangkan.

Siapa yang akan menanggung kerugian bila, kisah  tidak respek dan sportif para suporter ke tim Malaysia terulang kembali.

Tidak dipungkiri, sikap-sikap provokatif dari satu atau dua pemain Malaysia tatkala timnas sepakbolanya beradu di lapangan melawan timnas Indonesia, memang membikin kesal saat kita menonton laga.  

Terlebih bila sikap provokatif terjadi di luar lapangan pertandingan sepakbola, seperti kasus Bendera terbalik yang tidak ada sangkut pautnya dengan sportivitas di lapangan sepakbola.

Tatkala sikap provokatif terjadi di lapangan sepakbola, maka di situlah ujian bagi para pemain kita untuk membuktikan diri bahwa para pemain kebanggaan Indonesia memang terpilih masuk timnas bukan hanya cerdas teknik dan speed, namun utamnya karena cerdas intelegensi dan personaliti.

Begitupun sikap suporter, bila melihat pemain lawan ada yang berbuat tidak sportif, kedewasaan serta kecerdasan intelegensi dan personaliti suporterpun diuji.

Sayang, hingga saat ini, kita masih melihat banyaknya pemain timnas dan suporter kita yang miskin kecerdasan intelegensi dan personaliti, akibatnya, di dalam lapangan saat menghadapi tim dari negara manapun pemain mudah terprovokatif lawan, apalagi bila meladeni Malaysia yang sering menghalalkan segala cara demi meraih kemenangan.

Sementara suporter pun setali tiga uang, mudah terpancing emosinya , khususnya saat timnas bentrok versus Malaysia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun