Mohon tunggu...
Christina Dini
Christina Dini Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar Nulis

Belajar Nulis...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aldi dan Ade

5 Juli 2019   14:51 Diperbarui: 5 Juli 2019   14:58 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.daydreamdaycare.com

Suara tangis Ade terdengar hingga dapur. Nenek yang sedang memasak, tergopoh-gopoh menuju ruang tengah. "Kak Aldi.. kenapa Ade nangis?" ucap nenek saat tiba diruang tengah. Ade duduk di lantai yang penuh coretan krayon, kaos Spider-Man nya juga belepotan krayon.

Aldi mendengus kesal, matanya penuh dengan kemarahan. Namun karena dia lebih tua dua tahun dari Ade, dia hanya berusaha mengalah. "Maaf nek, tadi Ade ambil krayon Aldi buat gambar robot di lantai. Krayonnya patah semua." Ucap Aldi kesal.

"Ya sudah, Ade gak usah nangis lagi. Kan Mami Ade juga sudah belikan krayon, jadi pake krayon Ade sendiri ya? Kasian kakak Aldi kan mau ikut lomba, nanti kalau krayonnya rusak ya gak bisa ikut lomba" ucap nenek sambil mengusap pipi Ade yang basah karna air mata

"Kan kakak udah bilang, pake krayonmu sendiri" ucap Aldi sambil melotot kearah Ade. "Kan aku cuma pinjem, masa gak boleh. Jangan pelit ahk" jawab Ade tak kalah ketus. "Eeeh.. sudah kok mulai lagi berantemnya si?" Nenek agak kewalahan menghadapi Aldi dan Ade. Setiap kali mereka bertemu selalu saja berakhir keributan.

Dan bau gosong tercium, "Nenek, goreng telor ya? Tapi kayaknya gosong deh" ucap Ade sambil mengendus-endus aroma telor yang hangus dari dalam dapur. "Wah, nenek lupa.. "teriak nenek lalu berlari menuju dapur.

Ya benar saja, telor dadar di penggorengan gosong, padahal itu untuk makan siang Aldi dan Ade. Tapi apa boleh buat. Mama Ira dan mami Rina, kedua anak perempuan nenek masih diluar kota. Lusa, baru mereka akan kembali. Jadi terpaksa mereka menyantap dadar telor gosong untuk makan siang.

"Gara-gara Ade nakal sih, nenek kan kasian. Goreng telor jadi gosong" ucap Aldi sambil mengepalkan tangan hendak menjitak kepala Ade. "Kok aku sih yang disalahin?" ucap Ade sambil bersembunyi dibalik punggung nenek.

"Lha, kok malah berlanjut si ributnya? Sudah-sudah jangan ribut lagi. Sekarang, kak Aldi sama Ade harus bantu nenek, rapikan ruang tengah, lantainya jangan lupa di pel. Nenek gak mau dengar ribut-ribut lagi. Kalau masih ribut, gak ada makan siang" ucap Nenek sambil membersihkan dapur.

Kedua cucunya hanya diam dan menuruti kata-kata nenek. Perut Ade yang buncit sudah keroncongan karena lapar, maklum Ade memang gemuk dan doyan makan, jadi ancaman nenek sungguh membuatnya ketakutan. Dengan terpaksa mereka pun membersihkan ruang tengah.

Aldi dan Ade biasa menghabiskan akhir pekan dirumah nenek. Dan kali ini, mama Ira dan mami Rina sedang ada acara keluar kota dengan papa dan papi mereka. Terpaksalah, mereka hanya bertiga dengan nenek. Mau tidak mau mereka menuruti kata-kata nenek.

"Nanti kalau mama Ira pulang, Ade pasti kena omel. Karena rusakin krayon kak Aldi. Liat aja nanti" bisik Aldi. Ade terkejut, dan tak mau kalah. "Gak papa, nanti kalau mamiku pulang aku juga mau lapor, kalau kak Aldi melotot terus, marah-marah terus" jawab Ade sambil memonyongkan bibirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun