Mohon tunggu...
Stefi Rengkuan
Stefi Rengkuan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Misteri kehidupan itu karena kekayaannya yang beragam tak berkesudahan

Lahir di Tataaran, desa di dekat Danau Tondano, Minahasa. Pernah jadi guru bantu di SD, lalu lanjut studi di STFSP, lalu bekerja di "Belakang Tanah" PP Aru, lalu di Palu, dan terakhir di Jakarta dan Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manguni, Hewan Dewata di Tiongkok Kuno Lestari dan Mulia di Minahasa

11 Agustus 2019   01:39 Diperbarui: 21 September 2020   21:03 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Manguni, menyusul Naga dan Hong, baru kemudian Monyet, Macan, dan Harimau, dst. Konsep kultural spiritual dalam diri burung ini kemudian menghilang di sana, malah di Minahasa masih bertahan sampai abad postmodern ini.

Memahami teks dan konteks Manguni ini menghantar kita memahami peradaban tou Minahasa. Mendeskripsikan dan memahami "teks" dan "hermeneutika" burung Manguni, kiranya tak berlebihan bisa menghantar kita manusia beradab jaman now untuk mengungkapkan dan menegaskan salah satu sisi idealitas dan praksis hidup leluhur Minahasa di tengah lingkungan dan alam semesta, masa lalu dan masa depan dari generasi ke generasi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun