Setelah Manguni, menyusul Naga dan Hong, baru kemudian Monyet, Macan, dan Harimau, dst. Konsep kultural spiritual dalam diri burung ini kemudian menghilang di sana, malah di Minahasa masih bertahan sampai abad postmodern ini.
Memahami teks dan konteks Manguni ini menghantar kita memahami peradaban tou Minahasa. Mendeskripsikan dan memahami "teks" dan "hermeneutika" burung Manguni, kiranya tak berlebihan bisa menghantar kita manusia beradab jaman now untuk mengungkapkan dan menegaskan salah satu sisi idealitas dan praksis hidup leluhur Minahasa di tengah lingkungan dan alam semesta, masa lalu dan masa depan dari generasi ke generasi...