Mohon tunggu...
Stefi Rengkuan
Stefi Rengkuan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Misteri kehidupan itu karena kekayaannya yang beragam tak berkesudahan

Lahir di Tataaran, desa di dekat Danau Tondano, Minahasa. Pernah jadi guru bantu di SD, lalu lanjut studi di STFSP, lalu bekerja di "Belakang Tanah" PP Aru, lalu di Palu, dan terakhir di Jakarta dan Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Apresiasi kepada Penulis Leluhur Minahasa. Bahasa Menunjukkan Bangsa(?)

30 Juli 2019   19:09 Diperbarui: 16 November 2020   12:23 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Oh, jangan bandingkan bahasa tulisan jaman itu dengan sekarang." Tegas teman kepada saya yang terlalu jauh ingin tahu.

Dia menegaskan bahwa sudah pasti lain perkembangan yang ada di Minahasa dan yang ada di daratan Tiongkok yang luas dengan pusat kerajaan dengan segala aksesnya yang terus berkembang dari dinasti ke dinasti sampai terakhir Revolusi Kebudayaan yang menumbangkan kerajaan terakhir.

"Bahasa tulisan Tiongkok itu dimulai dengan simbol-simbol dengan memakai alat tulis sederhana. Tapi semua simbol itu masih bisa dilacak dan dijelaskan karena bunyinya masih dekat bahkan sama."

Kalau di Minahasa, mungkin tidak berkembang lagi bahasa tulisannya, akan tetapi bunyi masih bisa dilacak walau tentu menjadi lebih sulit karena dasar awal pendekatan ideografis atau monosilabel (satu bunyi, satu huruf dan satu arti), lalu pengaruh tulisan dan lisan kemudian lebih memakai pendekatan multisilabel (beberapa huruf membentuk bunyi dan makna).

Memang masih banyak hal yang perlu diteliti dan dijelaskan lagi, namun nampak jelas dari perspektif bahasa dalam sejarah, dia tidak membantah samasekali temuan dalam buku ini, walau diakui ada beberapa kata Mandarin yang menurutnya salah.

"Tapi masih bisa dimaklumi karena perjalanan bahasa ini sudah ribuan tahun ya," tegas teman kita ini, yang sejak 2 tahun lalu ditahbiskan menjadi Bhiksu di Buthan dekat Tibet, negeri kayangan di pegunungan Himalaya.

Jadi, seberapa kandungan kebenaran pepatah kuno di atas: Bahasa menunjukkan bangsa. Apakah bisa dipakai untuk menjelaskan judul buku Penguasa Dinasti Han Leluhur Minahasa. Sebuah pertanyaan atau pernyataan bahkan penegasan?

Tolle et lege, take and read, ambil dan bacalah... sebuah ungkapan kesaksian filsuf teolog besar, St. Agustinus dari Hippo, yang mengalami pencerahan spiritual dan intelektual. Seolah dia mengalami penyingkapan misteri kehidupan yang hakiki. Bukan mustahil bila metodologi dan fakta temuan penulis buku ini juga melewati hikmat wahyu atau hidayah sejarah.

Temukan buku tersebut, ambil dan bacalah, bila anda penasaran dan ingin tahu lebih dan bisa memberikan jawaban serta penilaian sendiri. #stefir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun