Mohon tunggu...
SLAM Indonesia
SLAM Indonesia Mohon Tunggu... Penulis - Media Anak Muda

SLAM kepanjangan dari Suara Laras Anak Muda. Membawa suara dan narasi skena-skena anak muda di Indonesia dan cerita sejarah republik. Melalui medium tulisan dan audio (podcast). Dengan harapan melahirkan 'ruang diskusi' untuk anak muda. Kunjungi podcast kami di Spotify (SLAM Indonesia) spotify:show:2umh8SLetO9aUtkGIfKFGL

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Nyalakan Tanda Bahaya pada Auman Sumatra!

9 Juli 2019   18:09 Diperbarui: 9 Juli 2019   23:30 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Leluhur kita pernah hidup berdampingan dengan Harimau

Populasi Harimau Sumatera kini menurun. Berjumlah kurang lebih 300-400 individu saja. Data itu pun diambil pada tahun 2004.  Sebelumnya kita sudah kehilangan dua spesies kucing terbesar di muka bumi 'Harimau Bali' pada dekade 30-an dan 'Harimau Jawa' pada dekade 80-an. 

Masing-masing punah karena terusir dari habitatnya, yakni pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan sawit, dan juga karena perburuan yang masif. Atas nama benefit, akankah kini kita kehilangan auman dari tanah Sumatera?

Hal ini yang disuarakan oleh rapper kenamaan, Tuan Tigabelas yang merilis lagu terbarunya 'Last Roar'. Lagu berdurasi empat menit ini mengajak kita untuk mendengar storytelling sang raja rimba. Sama seperti Harimau Sumatera yang dikenal sebagai pemburu efisien, kita yang mendengar lagu 'Last Roar' ini seperti diburu pertanyaan-pertanyaan oleh Tuan Tigabelas dan harus wajib sesegera menjawabnya.

"Rumah kami dibakar untuk kelapa sawit. Lalu kaumku harus tinggal di mana lagi? Coba jawab manusia apa salah kami? Kenapa kau bunuh kami, rusak hutan kami?"


Lewat auman lagu sang raja 'Tuan Tigabelas, kita jadi tahu bahwa kitalah manusia pelaku utamanya. Sebagai manusia seolah jadi pelaku utama yang membantai, membunuh, menggusur mereka. 

Negara pun ikut andil dari permasalahan ini yang hobi membuka lahan untuk perkebunan sawit atas nama profit. Hubungan yang dulu terjalin antara manusia dan harimau pun terputus karena ingkar janji manusia.

Statusnya kini dalam bahaya. Padahal perannya di hutan sangat signifikan. Sebagai pemangsa puncak dalam rantai makanan, Harimau Sumatera punya peran penting dalam keseimbangan ekosistem. Keberadaanya sebagai penjaga yang melindungi kelestarian dan keselamatan populasi mangsa liar. Di bawah pengendaliannya, keseimbangan antara mangsa dan vegetasi yang mereka makan tetap terjaga.

Tuan Tigabelas berharap lagunya bisa memberi sudut pandang baru terhadap siapapun yang mendengar agar bisa lebih aware terhadap energi, alam, satwa, dan khususnya keberadaan Harimau Sumatera. 

Dikutip dari akun Twitter miliknya, Upi, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa semua royalti yang ia dapat dari lagu Last Roar baik dari audio, streaming visual, ataupun merchandise nantinya akan didonasikan sepenuhnya untuk konservasi Harimau dan hutan.

SLAM Indonesia
SLAM Indonesia
Hubungan Manusia dan Harimau

Menurut buku karya Peter Boomgaard 'Frontiers of Fear: Tigers and People in the Malay World, 1600 -1950', harimau dan manusia saling hidup berdampingan satu sama lain. Hormat pada Harimau sudah berkembang lama di tanah Sumatera. 

Kepecayaan dan cerita ini sudah lahir secara turun-temurun. Harimau di Sumatera Utara dihormati dan dipanggil Ompung yang memili arti kakek dalam bahasa batak. Sebagai bentuk penghormatan kepada yang dituakan.

Budaya leluhur-penghormatan ini diamini oleh masyarakat setempat sehingga konflik antara manusia dan harimau tidak terjadi. Seperti ketika meminta izin terlebih dahulu sebelum memasuki hutan atau membuka ladang kepada Babiat Sitelpang. Sebutan itu ditujukan sebagai legenda bagi orang batak yang bermakna harimau pincang sebagai penjaga ibu serta anak yang diasingkan dalam hutan.

Di wilayah Jambi, penghormatan harimau bisa ditemui sebagai budaya masyarakat Kerinci. Mereka percaya kalau sang 'rimau' tidak akan mengganggu jika masyarakat bisa berperilaku sopan saat memasuki hutan. 

Namun, saat ditemukan harimau mati, masyarakat akan menggelar tarian yang disebut 'Ngagah Harimau'. Tarian tersebut bermakna 'menghibur roh harimau' sebagai bentuk ritual menjaga hubungan baik antara masyarakat dengan harimau.

Lain lagi di wilayah Minangkabau yang menghormati Harimau dengan memanggil hewan tersebut 'Datuak atau Inyiak'. Hal ini yang akhirnya menjadi inspirasi aliran ilmu bela diri yaitu silek (silat) harimau. 

Senjata bela diri yang digunakan ialah 'kurambik', pisau kecil seperti cakar harimau. Sementara bagi masyarakat Bengkulu, ketika ada harimau yang menampakkan diri dipercaya bahwa kondisi masyarakat sedang kurang baik. Juga ketika harimau memakan hewan ternak yang dipercaya sebagai bentuk peringatan bagi warga Bengkulu.

Sebagaimana dijabarkan, budaya leluhur dalam bentuk penghormatan terhadap harimau ternyata pernah terjadi dalam kepercayaan masyarakat kita. Konflik antar manusia dan harimau tidak terjadi jika manusia ikut sopan dan hormat agar bisa hidup berdampingan. Namun masyarakat kota dihilangkan kesadarannya dan dibangun persepsinya bahwa Harimau adalah binatang buas dan persoalan profit manusia diatas persoalan habitat harimau.

Kita sendiri pun yang sebenarnya memperkecil dan menjadikan sedikit wilayah jelajah harimau. Ketika tempat berburunya kecil dan rusak, maka mangsanya juga tidak ada dan akhirnya masuk pemukiman masyarakat. Musik yang dilemparkan Tuan Tigabelas pun dapat menjadi wacana yang mengembangkan cara pandang pendengarnya. Selain menikmati karya Tuan Tigabelas, kita sekaligus diajak untuk diberi kesadaran akan populasi Harimau Sumatera dan hubungan kita sebagai manusia dengan satwa tersebut.

Mari kita bangun hubungan manusia dengan sang raja rimba!

SLAM Indonesia
SLAM Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun