Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

(30) Ramadan Tak Biasa, Episode Akhir dan Hari Kemenangan

22 Mei 2020   21:59 Diperbarui: 22 Mei 2020   22:06 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Supartono JW

Memang, ibadah Ramadan tak biasa dalam pandemi corona tahun ini, karena situasi dan kondisi yang benar-benar berbeda, umat muslim cukup berat melintasinya. 

Akibatnya, secara psikologis, karena corona menggerus sendi ekonomi, kesehatan, dan sosial, maka selama 29 hari yang telah kita lalui, sangat mudah kita menemukan masyarakat yang emosional, tak mampu mengendalikan diri, dan berbuat semau sendiri. 

Di antara yang sangat mencolok adalah tetap abainya masyarakat tetap memaksakan diri beribadah di masjid, meski sudah ada peraturan dan fatwa MUI. 

Di arab Saudi saja, masyarakat begitu patuh kepada pemerintah yang me-lockdown tempat ibadah sebulan penuh selama Ramadan dan akan dilanjutkan seusai Ramadan, sambil melihat situasi dan kondisi corona. 

Mengapa masyarakat Indonesia gemar mengabaikan, dan terus menonjolkan emosi dan sulit dapat mengendalikan diri selama ibadah Ramadan tahun ini, semua masalahnya ada pada diri masyarakat sendiri. 

Kini Ramadan usai. Apakah kita yakin telah memenangi ibadah Ramadan tahun ini? Dan, akan masuk kepada hari kemenangan Idul Fitri. Hanya kita masing-masing yang dapat menjawabnya, dan Allah tahu bagaimana ibadah kita. 

Yang pasti, tidak dapat ditawar, besok adalah Idul Fitri. Bila ibadah Ramadan hingga hari ini, 30 hari penuh belum optimal dan maksimal, kita tak dapat mengulanginya lagi. 

Apakah kita telah menyiakan keistimewaan 10 hari pertama Ramadan yang penuh rahmat. Lalu, 10 hari kedua yang penuh maghfirah, ampunan, dan 10 hari ketiga, dijauhkan dari api neraka? Kita sendiri pula yang tahu. Apakah kita telah memenangi Ramadan? Hanya kita juga yang tahu. 

Namun, besok kita sudah berada di Idul Fitri, tak mungkin megulang Ramadan dari awal lagi. Apapun yang sudah kita perbuat, hal terbaik yang perlu kita persiapkan berikutnya adalah, bagaimana untuk merayakan Idul Fitri, di hari kemenangan besok? 

Sesuai perintah Rasul SAW, dalam Idul Fitri adalah saling bermaaf-maafan seraya mendoakan semoga Allah SWT, menerima seluruh amal ibadah kita. 

Dalam sebuah hadis diriwayatkan, "Dari Khalid bin Ma'dan ra, berkata, Aku menemui Watsilah bin Al-Asqo' pada hari Id, lalu aku mengatakan, 'Taqabbalallah Minna Wa Minka". Lalu ia menjawab, 'Iya, Taqabbalallah Minna Wa Minka, Kemudian Watsilah berkata, 'Aku menemui Rasulullah SAW pada hari Id lalu aku mengucapkan 'Taqabbalallah Minna Wa Minka', kemudian Rasulullah SAW menjawab, 'Ya, Taqabbalallah Minna Wa Minka' seperti yang diriwayatkan dalam HR Baihaqi dalam Sunan Kubra. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun