Mohon tunggu...
Siwi Sang
Siwi Sang Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi Desa

Pengelola TBM Umahbukumayuhmaca, penulis buku tafsir sejarah GIRINDRA Pararaja Tumapel Majapahit, dan Pegiat Literasi Desa.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ngrowo Culture Festival 2014 Langkah Cerdas Generasi Muda Tulungagung

8 Desember 2014   02:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:50 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngrowo merupakan nama yang pernah digunakan kabupaten Tulungagung.  berdasarkan catatan sejarah, jauh sebelum tampil kabupaten Tulungagung sekarang, daerah selatan sungai Brantas lebih dikenal sebagai kadipaten Ngrowo dan kadipaten Kalangbret. Dalam perjanjian Giyanti 13 Pebruari 1755M, kadipaten Ngrowo dan kadipaten Kalangbret masuk wilayah kekuasaan Mataram Yogyakarta. Mulai tanggal 05-07 Desember 2014, nama Ngrowo kembali ditampilkan dalam pagelaran seni budaya kearifan lokal Tulungagung bertajuk Ngrowo Culture Festival 2014.

Festival keren karya para anak muda yang tergabung dalam Persatuan Serikat Muda [PSM] itu secara resmi dibuka bupati Tulungagung Syahri Mulyo, Jumat malam kemarin, 05/12. Acara yang baru kali pertama digelar di Tulungagung ini berlangsung tiga hari atau berakhir pada Minggu malam ini.

“Festival ini kali pertama digelar di Tulungagung. Melihat antusiasme masyarakat Tulungagung, baik pengunjung maupun peserta, saya sangat berharap pagelaran Ngrowo Culture Festival menjadi agenda rutin tiap tahun. Tidak peduli siapa yang kelak melaksanakannya,” kata Syahri Mulyo dalam sambutannya Jumat malam kemarin.

Di atas panggung besar berlatarbelakang tulisan Aloon Aloon Tulungagung, Syahri Mulyo menyampaikan pula bahwa pertumbuhan ekonomi di kabupaten Tulungagung masuk nomor 9 dari 38 kabupaten/kota di Jawatimur.

“Tentu, ketika acara acara seperti festival seni dan budaya local Tulungagung ini sering digaungkan atau sering dilaksanakan, maka para investor dari luar daerah semakin tertarik menanamkan modal di Tulungagung,” sambungnya.

Menurut Syahri Mulyo, aneka kekayaan local Tulungagung perlu sosialisasi dan promosi gencar. Terutama diekspos melalui media sosial, supaya para wisatawan luar daerah juga lebih tertarik berkunjung ke Tulungagung.

Ketua panitia Ngrowo Culture Festival, Dio Jordy Alvian, juga menyampaikan bahwa acara tersebut diadakan untuk mengangkat kearifan lokal Tulungagung. Putra sulung Bupati Tulungagung itu berharap kepada seluruh masyarakat Tulungagung untuk lebih mencintai kearifan lokal, terutama aneka produk UKM, sehingga dapat mengangkat nama Tulungagung.

"Ngrowo Culture Festival ini even persembahan untuk masyarakat Tulungagung, " kata Dio ketika memberikan sambutan dalam pembukaan festival.

Dio juga menyampaikan, festival ini juga dalam rangka menyongsong perdagangan bebas Asia yang dimulai tahun depan.

Pagelaran Ngrowo Culture Festival diikuti 45 stand yang banyak menampilkan kearifan local asli Tulungagung seperti batik, aneka kerajinan, makanan khas Tulungagung, hasil olahan makanan khasi Tulungagung, pernak pernik, juga penerbitan buku berbasis kearifan local Tulungagung.

Hadirnya stand dari Sanggar Kepenulisan Pena Ananda Club Tulungagung yang jadi satu stan dengan Griya Batik Gayatri Tulungagung itu menjadikan pagelaran festival terasa lebih berwarna. Itu karena stand milik penulis Tjut Zakiyah Anshari atau biasa dipanggil Bunda Zakyzahratuga menjadi satu satunya peserta yang mengusung semangat menyebarkan budaya membaca dan menulis di kabupaten Tulungagung.

Ali Murtadi kepala kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Tulungagung yang hadir dalam pembukaan hari pertama festival menyampaikan, Ngrowo Culture Festival 2014 adalah langkah cerdas generasi muda Tulungagung.

"Kita semua khususnya masyarakat Tulungagung perlu mengapresiasinya," kata Ali Murtadi yang juga berharap tahun depan Ngrowo Culture Festival dapat digelar kembali.

Harapan supaya acara seni budaya yang mengangkat kearifan lokal Tulungagung ini juga datang dari Sugeng, anggota Dewan Kesenian Tulungagung komite Tradisi. Ketika hadir dalam hari pertama, sosok yang biasa dipanggil profesor Sugeng di kalangan seniman itu mengapresiasi positif. "Ini even pertama di Tulungagung. terlepas dari adanya kekurangan kekurangan, kita harus mengapresiasinya," katanya.

Menurut Sugeng, satu kekurangan festival ini adalah lebih banyak menampilkan produk kekinian, kurang memamerkan produk asli Tulungagung yang sifatnya tradisional.

"Kalau Ngrowo, bagusnya banyak menampilkan produk jaman kadipaten Ngrowo. Semoga tahun depan dapat kembali digelar dan lebih bagus lagi," tambah pemerhati sejarah dan pemburu barang antik itu.

Imam Ghazali, sekretaris Dewan Kesenian Tulungagung menyampaikan, paling tidak Ngrowo Culture Festival 2014 sudah menunjukkan potensi dari generasi mudanya. "Generasi muda selalu punya semangat tinggi dalam dunia kreativitas, pemikiran, atau suka menawarkan sesuatu yang baru," kata Imam yang juga seorang pelukis.

Ngrowo Culture Festival yang diadakan di Aloon Aloon Tulungagung itu juga dimeriahkan oleh rangkaian gelar kesenian yang berkembang di Tulungagung seperti seni Jaranan, Reyog Kendang Tulungagung. Pagelaran kesenian ini berlangsung tiap malam bertempat  di panggung utama. Minggu malam ini kemeriahan panggung itu bakal mencapai puncaknya.

Selamat untuk NGROWO CULTURE FESTIVAL 2014

[caption id="attachment_340033" align="aligncenter" width="300" caption="Bupati Tulungagung Syahri Mulyo saat membuka Ngrowo Culture Festival"][/caption]

[caption id="attachment_340034" align="aligncenter" width="300" caption="Mas Dio ketua panitia Ngrowo Culture Festival 2014 saat memberi sambutan dalam pembukaan festival"]

1417952638895617586
1417952638895617586
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun