Mohon tunggu...
Simpan Saham
Simpan Saham Mohon Tunggu... -

Mari membangun investasi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Yuk Nabung Saham

4 Juli 2017   22:48 Diperbarui: 9 Agustus 2017   16:51 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IHSG kemarin sentuh level tertingginya, 5910. Presiden Joko Widodo, hari ini bahkan menyempatkan untuk mampir Bursa Efek Indonesia. Yuk nabung saham !

Nabung saham ?. Istilah baru yang dipopulerkan oleh Bursa Efek Indonesia. Selama ini masyarakat hanya mendengar istilah, nabung di bank. Baik itu dalam bentuk tabungan, giro ataupun deposito.

Nabung saham, definisinya adalah masyarakat membeli saham secara berkala di saham yang listing di bursa efek Indonesia. Sebelumnya masyarakat sebagian besar mengenal investasi di pasar modal hanya dalam bentuk sebagai permainan uang saja (money game). Terlihat dari seringnya pernyataan terlontar, si anu main saham. 

Kalaupun berinvestasi di pasar modal, masyarakat lebih sering mendengar dengan istilah reksadana. Baik membelinya secara berkala melalui fasilitas otodebit, ataupun membelinya jika ada kesempatan. Baik kesempatan karena ada uangnya atau kesempatan lagi turun.

Promosi nabung saham, awalnya ditujukan untuk memperbanyak jumlah investor lokal. Mengingat investor lokal masih sedikit, ketimbang jumlah investor di negara tetangga. Juga transaksi saham secara nilai masih dikuasai oleh asing, sehingga istilah hot money sering terdengar. Dimana hot money tersebut adalah dana asing yang masuk ke Indonesia yang dibelikan investasi keuangan seperti saham ataupun obligasi. Hot money tersebut keluar, jika ada redemption dari institusi tersebut karena adanya kebutuhan dana. Atau institusi asing itu keluar karena menilai prospek Indonesia dinilai kurang baik lagi dan saatnya ambil untung.

Keluarnya hot money yang jumlahnya bisa triliunan itu, bisa akibatkan IHSG jatuh dan Rupiah melemah. Dan yang paling penting, stabilitas asumsi perekonomian Indonesia bisa sangat volatile, sehingga kepastian menjadi berkurang. Rupiah yang melemah, memberikan sentimen buruk tersendiri kepada kepercayaan konsumen akan ekonomi Indonesia. Sehingga mengurangi konsumsi investasi nya di Indonesia, dan lebih memilih memegang dana cash, yang notabene cash yang dilirik adalah valas. Rupiah yang melemah, membuat Bank Indonesia terpaksa memainkan perannya melalui kebijakan moneter, yaitu menaikan suku bunga, yang membawa kondisi ekonomi cenderung melemah pertumbuhannya. 

Belajar dari sini, Bursa Efek Indonesia dengan segala upayanya ingin terus menambah porsi investor lokalnya. Jika selamanya ini stagnan, dengan stigma main saham. Kini Bursa Efek Indonesia, menelurkan stigma baru Yuk Nabung Saham. Dengan naiknya investor lokal, yang bukan main-main di saham, alias cenderung menyimpan jangka panjang, cenderung tidak terpengaruh rumors ataupun pergerakan liar saham.

Seperti kata Warren Buffet, " Only buy something that you'd be perfectly happy to hold if the market shut down for 10 years". Dengan istilah nabung saham, masyrakat diajak untuk membeli saham, dengan view jangka panjang. 

Untuk menjadi investor saham, berikut chart yang diambil dari website Yuk nabung saham, milik Bursa Efek Indonesia. 

Yuk nabung saham, untuk masa depan...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun