Telah Gugur Pahlawanku, 3 Putra terbaik TNI Gugur Sebagai Kesuma Bangsa.Â
Melaksanakan tugas operasi di Papua memang jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan perbatasan Indonesia lainnya, tugas operasi adalah kehormatan walaupun harus meninggalkan anak dan istri tapi itulah kami Prajurit TNI yang memegang teguh Sapta Marga.Â
Gejolak kelompok-kelompok yang dihadapi di daerah tersebut sangat kompleks. mulai dari perebutan lahan tinggal, pengungsian, maupun konflik SARA. suasana mencekam, ditambah kepemilikan senjata ilegal sering didapati.
Dalam tugas operasi Mengkonsumsi ular dan biawak bakar merupakan hidangan istimewa, tentu saja rasanya berbeda dari daging ayam, Sekalipun bukan menu favorit, ketika bekal logistik menipis, mau tak mau harus bertahan hidup dengan itu semua, jika pun tidak, dapat mengonsumsi umbi ataupun buah-buahan yang tumbuh di hutan.
Berada di daerah yang dikelilingi hutan belantarapun sudah menjadi hal biasa. menggunakan strategi taktik perang hutan dan anti gerilya. saat siang beristirahat dan saat malam melakukan pergerakan dan patroli, Â itu untuk meminimalisasi penggunaan senjata, di tengah lebatnya hutan.
Ketika bertemu musuh dan kontak senjata tak bisa dihindarkan, baku tembak hingga pertumpahan darah terjadi, kejadian kontak senjata meninggalkan kisah tersendiri. begitu nyata adanya telak di depan mata peluru-peluru menembus tubuh, desingan suara senjata beradu-padu hingga dibanjiri darah, kehilangan rekan di medan tugas merupakan sesuatu yang sangat menyedihkan tangis dan amarah semua bercampur aduk tidak karuan, kondisi di medan perang itu nyata adanya, jiwa dan raga yang jadi taruhannya, itulah kiranya situasi dan suasana yang tergambar dalam tugas operasi di medan Papua.
Dan telah tersiar kabar tiga prajurit TNI telah gugur sebagai kesuma bangsa memperjuangkan Negara ini dengan tumpah darahnya pantang mundur, pantang gagal dalam tugas lebih baik gugur dalam tugas mungkin itu yang ada dalam semangat perjuangan yang berkobar didada dan jiwa, istriku, anak ku mohon maafkan aku, ini adalah perjuangan jikalau aku tinggal nama katakan pada semua aku berjuang demi nusa dan bangsa ku korbankan seutuhnya demi NKRI harga Mati.
Selamat Jalan Pahlawan Kesuma BangsaÂ
Sertu (Anumerta) Â Mirwariyadin.
Sertu (Anumerta) Yusdin .
Sertu (Anumerta) Siswanto Bayu Aji.