Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Misteri di Balik Suplemen Beras Angkak Merah Setelah Kematian Dua Konsumen

27 Maret 2024   23:42 Diperbarui: 28 Maret 2024   18:05 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kobayashi Pharmaceutical menarik produk suplemennya yang mengandung red yeast rice atau angkak. (Foto: The Japan Times)

Lovastatin, sebagaimana obat lain dari golongan statin, mempunyai khasiat menurunkan kolesterol. Kolesterol yang berlebihan dalam peredaran darah dapat memicu pembentukan plak pada dinding pembuluh darah arteri yang dikenal dengan arterosklerosis. Pembentukan plak ini akan menghambat peredaran darah ke organ-organ vital seperti jantung, otak, dan bagian tubuh yang lain. Obat-obat dari golongan statin bila digunakan bersama dengat pola makan yang baik, penurunan berat badan, dan olah raga telah terbukti bermanfaat untuk menurunkan resiko serangan jantung dan stroke. 

Pada tahun 1979, lovastatin dipatenkan dan baru secara resmi diizinkan untuk digunakan dalam pengobatan modern pada tahun 1987. Lovastatin adalah obat kolesterol yang berhasil dipatenkan pertama sekali dari golongan statin . 

Jadi, angkak yang merupakan hasil fermentasi menggunakan kultur Monascus purpureus mengandung senyawa monakolin K yang khasiatnya mirip dengan lovastatin. Oleh karena itu suplemen angkak digunakan pada pasien dengan kolesterol tinggi dan penyakit jantung.  

Angkak sendiri juga banyak digunakan untuk meningkatkan trombosit dalam pengobatan demam berdarah. Penelitian juga menunjukkan angkak membantu menekan reaksi peradangan yang umum terjadi dalam perjalanan penyakit demam berdarah. 

Peran angkak dalam meningkatkan angka trombosit dikaitkan dengan efek anti inflamasi dari kandungan isoflavon dan monakolin K di dalamnya. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan angka trombosit yang lebih signifikan dengan pemberian angkak dibandingkan dengan pemberian ekstrak kurma maupun jambu biji. 

Tentunya pemberian angkak ini hanya bersifat melengkap terapi demam berdarah, bukan menggantikan perawatan dan obat-obatan standar dalam manajemen terapi demam berdarah. 

Struktur kimia Lovasatin (Monacolin K) (Foto: ResearchGate)
Struktur kimia Lovasatin (Monacolin K) (Foto: ResearchGate)

Pernah Dilarang

Pada tahun 1998, suplemen yang mengandung RYR  atau angkak resmi dilarang oleh badan pengawas obat dan makanan AS yaitu FDA. Larangan ini terkait dengan kandungannya yang mirip dengan obat lovastatin. Kandungan yang mirip artinya khasiat yang mirip dan juga tentunya resiko efek samping yang mirip juga. Efek samping juga tentunya akan semakin meningkat bila digunakan bersamaan dengan obat dari golongan statin. Saat itu Cholestin adalah salah satu merek suplemen dengan kandungan RYR yang dilarang. 

Namun pengadilan distrik di Utah memutuskan produk dengan kandungan RYR tetap boleh dijual tanpa batasan. Namun kemudian keputusan tersebut batal di Pengadilan Banding AS pada tahun 2001. 

Pada 2007, FDA pernah mengirimkan surat peringatan kepada dua perusahaan suplemen makanan, di mana salah satunya mengklaim adanya kandungan monakolin dalam produk RYRnya dan perusahaan kedua tidak mengakui. Namun FDA mencatat bahwa kedua produk suplemen tersebut mengandung monakolin dan memerintahkan penarikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun