Mohon tunggu...
Shinta Fu
Shinta Fu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Trip

Tren Konsep Halal, Potensi dan Prospek "E-Tourism" Halal di Indonesia

7 Juni 2018   15:13 Diperbarui: 7 Juni 2018   15:26 2167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(tourismbth4a.blogspot.com)

Surakarta. Era digital saat ini telah membawa dampak yang luar  biasa dalam berbagai sektor terutama kemudahan dalam memenuhi kebutuhan baik kebutuhan primer maupun sekunder. Salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan akan rekreasi yang semakin mudah dan dimanfaatkan oleh industri pariwisata khususnya didalam melakukan promosi untuk menarik calon pelanggan.

Menteri pariwisata Arief (2014) mengatakan bahwa, "E-Tourism adalah platform digital yang menghubungkan seluruh stakeholder pariwisata, mempermudah proses perizinan, mengintegrasikan seluruh kegiatan pariwisata serta memberikan kemudahan bagi seluruh wisatawan menjelajahi pesona Indonesia melalui aplikasi yang mudah digunakan, kapan pun dan di mana pun".

Ajang promosi pariwisata di Indonesia akan menjadi lebih efektif dan efisien apabila memanfaatkan penggunaan internet (e- tourisme) didalam melakukan promosi salah satunya melalui media media sosial kekinian seperti, Instagram, Youtube, maupun media sosial lainya.

Data statistik wisatawan mancanegara menunjukan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara dari 19 pintu masuk utama pada tahun 2015 sebanyak 9,420,240 orang, dan periode Januari -- Desember 2016 mencapai 10,405,947 orang. Hal ini berarti menunjukan bahwa kunjungan wisatawan mengalami pertumbuhan sebesar 10,46 % (www.kemenpar.go.id). Oleh karena itu prospek industri pariwisata di Indonesia terbilang sangat menjanjikan.

Kemudian, bagaimanakah potensi dan prospek e- tourisme halal di Indonesia ? 

Perkembangan konsep wisata syariah berawal dari adanya jenis wisata jiarah dan religi (pilgrims tourism/spiritual tourism). Dimana pada tahun 1967 telah dilaksanakan konferensi di Cordoba, Spanyol oleh WorldTourism Organization (UNWTO) dengan judul "Tourism and Religions: AContribution to the Dialogue of Cultures, Religions and Civilizations" (UNWTO, 2011).

Pengembangan E-Tourisme halal menjadi alternatif bagi industri wisata di Indonesia, apalagi melihat mayoritas penduduk di Indonesia beragam Islam, sehingga bukanlah hal yang mustahil jika wisatawan muslim menjadi segmen baru yang sedang berkembang di industri pariwisata seiring dengan adanya tren wisata halal yang menjadi bagian dari industri ekonomi Islam global.

Wisata halal menurut kementrian pariwisata (2012) adalah suatu kegiatan yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah yang memenuhi ketentuan syariah. Sehingga tujuan dari adanya wisata halal ini adalah bertujuan untuk mendapatkan nilai ibadah dan nilai material yang dikelola secara berkualitas sehingga menghasilkan kegiatan yang menarik dan bermanfaat untuk menarik wisatawan dalam mengunjungi berbagai macam destinasi maupun atraksi dengan tidak meninggalkan prinsip -- prinsip syariat Islam.

Daerah di mana saja yang sudah memiliki wisata halal di Indonesia ?

lombok-touristm-5b18e580dd0fa8639d27d4f4.jpg
lombok-touristm-5b18e580dd0fa8639d27d4f4.jpg
Lombok.

Lombok adalah salah satu destinasi yang cukup terkenal selain Bali akan keindahan alamnya teryata memiliki peraturan daerah pertama kali di Indonesia mengenai Parisiwata Halal. Ada beberapa alasana kenapa Lombok menjadi salah satu destinasi wisata halal antara lain : Lombok dikenal dengan sebuatan seribu masjid karena di Lombok memang terdapat banyak masjid yang dibangun. Hampir semua makanan dan minuman yang ada di Lombok disajikan dengan halal.

Mulai banyak bermunculan hotel berbasis syariah. Kultur masyarakat Lombok menggambarkan akhlak yang sesuai dengan prinsip -- prinsip islam. Serta adanya Visi dan misi pemerintah sejalan dengan konsep pariwisata halal yang agamis. Oleh karena itu, tidak heran jika Lombok dan Sofyan Hotel Group berhasil memenangkan World Halal Travel Awards (WHTA) 2015 yang diselenggarakan di Abu Dhabi, UEA, 19-21 Oktober 2015. 

Lombok berhasil meraih dua penghargaan sekaligus yaitu World's Best Halal Tourism Destination dan World's Best Halal Honeymoon Destination, sedangkan Sofyan Hotel Group menjadi yang terbaik dalam kategori World's Best Family Friendly Hotel.

(Aceh.http://e-tourismbth4a.blogspot.com)
(Aceh.http://e-tourismbth4a.blogspot.com)
Aceh.http://e-tourismbth4a.blogspot.com/2016/03/my-first-blog.html

Aceh memiliki potensi yang besar bahkan siap untuk menjadi destinasi wisata halal karena masyarakat Aceh menerapkan prinsip -- prinsip syariat islam dimana berlakunya norma, nilai dan aturan berlandaskan syariat Islam didalam kehidupan sehari -- hari. Salah satu bentuk promosi yang dilakukan Aceh dalam menjadikan Aceh sebagai destinasi halal adalah Aceh berpartisipasi dalam Kompetisi Wisata Halal Nasional oleh Kementrian Pariwisata menuju kompetisi WHTA 2016 dengan mengusung tema branding The Light of Aceh atau Cahaya Aceh untuk memperkenalkan potensi-potensi wisata halal di Provinsi Aceh.

Selain itu, Aceh dikenal dengan kota serambi mekah memiliki potensi, fasilitas dan destinasi pariwisata syariah yang cukup menjanjikan khususnya Pulau Weh atau dikenal dengan Sabang. Dimana di Sabang fasilitas seperti tersedianya hotel berbasis syariah dan juga restoran halal sudah tersedia sehingga perlu dioptimalkan salah satunya melalui industri kreatif berbasi lokal didalam pengembanganya. Selain itu juga terdapat masjid baiturrahman yang menjadi destinasi menarik bagi wisatawan

Bagaimana dengan prospek wisata halal di Surakarta?

(pegipegi.com)
(pegipegi.com)
Surakarta atau dikenal dengan Solo memiliki semboyan "Berseri" yaitu  Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah. Di Surakata sendiri, terdapat Syariah Hotel Solo dimana Syariah Hotel Solo merupakan Hotel Syariah golongan II (dua) dan menjadikan Syariah Hotel Solo sebagai hotel syariah pertama dan hotel satu-satunya di Indonesia yang mengurus dan mendapatkan sertifikat Syariah Hilal Dua dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

Dengan terpenuhinya salah satu syarat wisata halal yaitu adanya fasilitas penginapan yang halal, seharusnya pemerintah Surakarta mulai melirik kira -- kira wisata halal apa yang akan dikembangkan di Surakarta karena prospek wisata Halal yang cukup menjanjikan kedepanya.

Sudah selayaknya pemerintah mulai berfokus pada E-Tourisme Halal di Indonesia dengan berfokus pada makanan halal, penginapan halal dan kemudahan tempat ibadah karena memang potensi berkembangnya wisata halal kedepannya dinilai menjanjikan apalagi dengan memanfaatkan penggunaan Internet dan promosi yang menarik akan mempermudah didalam menarik calon wisatawan

Shinta Fadlilah - Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun