Mohon tunggu...
Shinta Dewi Wulandari
Shinta Dewi Wulandari Mohon Tunggu... -

Akuu orang yang simpel. It's not how much you earn that important. Instead, it's how much you earn FOR yourself, others, and The God Almighty.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mencegah Gusi Turun

5 Agustus 2013   03:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:37 15137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kamu pernah merasakan gigi senut-senut? Atau cinta cenat-cenut (: Gigi senut-senut atau ngilu itu mengganggu lho secara fisik maupun psikologis.  Sekarang kita ulas ya tentang ketidaksehatan gigi ini. Gigi yang ngilu disebut juga hipersensitif dentin atau gigi hipersensitif. Gigi hipersensitif merupakan kondisi terpaparnya gigi yang kehilangan enamel atau cementum gigi sehingga tubulus dentin terbuka. Nah, pergerakan cairan di dalam tubulus dentin merangsang saraf di dalam gigi dan mencetuskan rasa ngilu.

Struktur Gigi

13756298121968825819
13756298121968825819
Tubulus Dentin yang Terbuka

1375629886788704419
1375629886788704419
Aliran Cairan di Dalam Tubulus Dentin

Ketidaknyamanan yang dirasakan berupa rasa nyeri yang mendadak (akut) dan singkat karena adanya perubahan suhu di dalam rongga mulut, gesekan sikat gigi, makanan yang manis, asam, dan lain sebagainya. Kelainan yang bisa menyebabkan gigi hipersensitif ada dua: gusi turun (resesi gingiva) dan prosedur perawatan gusi (oleh karena ini, dokter gigi selalu hati-hati saat melakukan perawatan gusi). Gusi turun adalah pergeseran tepi gusi dari posisi normalnya di permukaan mahkota gigi ke arah permukaan akar gigi. Gusi turun ada yang tipe terlihat dengan sebagian akar terbuka dan ada yang tipe tersembunyi sehingga perlu alat khusus (probe periodontal) untuk memeriksanya. Gusi turun membuat akar gigi yang aslinya sensitif menjadi tersingkap dan terpapar lingkungan rongga mulut. Kabar buruknya adalah gusi turun dapat bertambah parah seiring bertambahnya usia. Selain ngilu, efek lain yang ditimbulkan adalah gigi mudah goyang sehingga harus dilakukan pencabutan gigi.

13756475791025237306
13756475791025237306
Kasus Gusi Turun

13756300181344858287
13756300181344858287
Contoh probe periofontal

Orang yang selalu menjaga kebersihan giginya pun bisa mengalami gusi turun akibat kesalahan menyikat gigi (abrasi gingiva). Sekilas info: peradangan gusi juga bisa menyebabkan gusi turun. Cara paling efektif untuk menjaga kebersihan mulut memang secara mekanis yaitu dengan menyikat gigi. Akan tetapi, cara menyikat yang terlalu keras dapat menyebabkan gusi terluka. Gesekan sikat gigi, terutama pada teknik penyikatan gigi dalam arah vertikal dengan bulu sikat yang keras disertai dengan tekanan yang agak kuat, kemudian menyebabkan gusi turun.

Jadi, gimana cara gosok gigi yang baik agar gigi plus gusi kita tetap sehat? Pertama, sikat gigi haruslah bergagang lurus dan berbulu lembut (: Teknik sikat giginya:

  1. Kumur-kumur
  2. Sikat semua permukaan gigi secara vertical dan horizontal, maju mundur, rahang atas & bawah. Saat menyikat secara vertikal, gigi rahang atas disikat dari atas ke bawah dan gigi rahang bawah disikat dari bawah ke atas. Jika mau, sebaiknya posisi sikat gigi 45Ëš di perbatasan antara gusi dan gigi. Sikat permukaan dalam gigi yang menghadap langit-langit & lidah. Sikat permukaan luar gigi yang menghadap pipi dan bibir.
  3. Sikat permukaan gigi yang dipakai mengunyah.
  4. Jangan lupa sikat permukaan atas lidah (:
  5. Kumur 1x saja. Fluor dari pasta gigi yang masih tersisa akan membantu membasmi mengembalikan mineral gigi, menghilangkan plak gigi, dan mempercepat pertumbuhan gigi permanen (bagi anak berusia kurang dari enam tahun).
    1375647661634256998
    1375647661634256998
  1. Cara Menggosok Gigi yang Baik

Ingat! Gosok gigi yang tepat adalah 2x sehari: setelah sarapan dan sebelum tidur.

Sumber:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22693/3/Chapter%20II.pdf

http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/downloads/2011/01/Buku-Kesehatan-Peserta-Didik.pdf


Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun