Mohon tunggu...
Fadli A
Fadli A Mohon Tunggu... Freelancer - pencatat arloji

Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suara dari Kotak Suara

11 April 2017   17:53 Diperbarui: 12 April 2017   02:30 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Langit teriak 

hujan membuncah

angin berputar menari kencang

malam kelam dijahit sudah

raungan tanah zig-zag,

siap melahap rumah, jembatan layang dan gedung pencakar langit

laut muntahkan air asinnya

lava turun gunung - lahar banjiri kota

menjelma makhluk

mendobrak pintu rumah warga

mencari suara dalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun