Mohon tunggu...
Rasyid Sayyari
Rasyid Sayyari Mohon Tunggu... Musisi - Musisi

https://open.spotify.com/artist/6LzwX8hJ1v0i4he5aiHc7O?si=dgmFzPdySY2lN2EEXvNmbA

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Masa Kecil yang Tak Terulang

7 Juni 2012   17:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:16 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_193283" align="aligncenter" width="565" caption="main petak umpet"][/caption] Masa kecil adalah satu fase yang sangat menentukan dalam kehidupan manusia. Karena selagi masih kecil, orang tua menanamkan nilai yang mereka anut pada anak. Selain itu, masa kecil adalah masa-masa yang paling indah untuk belajar, masa yang paling indah untuk berbuat salah, bisa menangis, merengek, masa sebanyak-banyaknya belajar.  Masa kecil adalah sesuatu yang tidak bisa diulang. Kenapa saya menulis ini? Saya yang baru menginjak kepala dua mendadak merasa demam. Demam melihat betapa realita rimba raya sebentar lagi akan menganga di depan mata. Realita sikut kanan- sikut kiri sogok sana-sogok sini akan semakin akan terlihat jelas. Realita rimba raya yang samar-samar akan terlihat sangat nyata. Fakta yang akan terlihat amat jelas. Bahkan kadang saya bingung akan menjalaninya seperti apa. Melihat anak-anak yang bermain setiap hari di sebelah rumah, senang sekali rasanya melihat mereka berlari-lari, bermain bola, bermain petak umpet, ataupun permainan lainnya. Beberapa kali saya diajak main bareng. Tapi saya sadar, saya terlalu tua untuk main bareng mereka. Jadinya saya hanya bisa mengamati dan menikmati setiap energi mereka yang tidak pernah habis. Energi masa kanak-kanak yang selalu terisi penuh walaupun hujan datang dan panas menerjang. Energi untuk selalu bermain dan menghabiskan waktu bersama teman-teman. Sebenarnya saya rindu, sangat rindu. Saya  ingin sekali kembali ke masa itu. Tapi apa boleh buat. takdir sudah berkata demikian, kepala dua tetaplah kepal dua  dan hidup harus terus dijalani. Masa kecil sudah lewat, masa remaja sebentar lagi akan usai, masa depan akan semakin dekat dan dekat. Foto-foto ini akan berbicara lebih jelas daripada sekadar kata-kata. Bahwa masa kecil itu mesti dihargai oleh para orang tua. Mesti diberikan kelapangan selapang-lapangnya. Walaupun masih dalam pengawasan, namun biarkanlah mereka sebanyak mungkin mencari dan belajar. Biarkan mereka berlari-lari, tertawa, ceria dan bercanda. Jangan batasi, jangan penjarakan, jangan sempitkan. Karena itu memang saatnya bagi mereka. Foto-foto ini saya ambil secara candid selagi mereka bermain di sekitar rumah saya. Karena ketahuan, mereka malah minta difoto, dan hasilnya seperti ini. Foto yang menginspirasi lahirnya tulisan ini. [caption id="attachment_193287" align="aligncenter" width="475" caption="sadar kamera banget"]

13390894621220211130
13390894621220211130
[/caption] [caption id="attachment_193286" align="aligncenter" width="555" caption="ngeksis"]
13390893071635308501
13390893071635308501
[/caption] [caption id="attachment_193284" align="aligncenter" width="509" caption="kecil-kecil narsis"]
133908834874750325
133908834874750325
[/caption] [caption id="attachment_193282" align="alignleft" width="541" caption="lari-lari sambil ketawa"]
13390872411274764514
13390872411274764514
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun